27.1 C
Jakarta
23 November 2024, 15:00 PM WIB

Jadi Biang Kerok Banjir, DLH Buleleng Permak Tukad Mumbul

SINGARAJA – Tukad Mumbul yang selama ini menjadi biang kerok penyebab banjir di Kelurahan Kampung Anyar dan Kelurahan Kampung Bugis, mulai dibersihkan.

Sampah-sampah yang menyangkut di saluran tersebut diangkat. Sayang sedimentasi yang mengendap di saluran itu, belum dituntaskan.

Pembersihan itu dilakukan Jumat (19/10) pagi. Pemerintah mengerahkan seluruh pegawai Pemkab Buleleng, TNI/POLRI, dan masyarakat setempat untuk melakukan pembersihan.

Proses pembersihan dimulai dari hulu di seputaran Jalan Ahmad Yani hingga kawasan hilir di seputaran Jalan Merak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, Tukad Mumbul memang sering menjadi pemicu banjir, utamanya pada musim penghujan.

Pemicunya, banyak tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai. Ditambah lagi masalah pendangkalan, yang menyebabkan air cepat meluap dari saluran.

Mengatasi masalah tersebut, pihaknya melakukan pembersihan dengan menggandeng seluruh instansi.

“Kedepannya kita akan mengumpulkan masyarakat di sekitar aliran sungai untuk melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi

agar tidak membuang sampah ke aliran sungai. Jangan sampai setelah sekarang bersih, nanti malah buang sampah lagi ke sungai,” kata Ariadi.

Bagaimana dengan masalah pendangkalan? Ariadi mengaku pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.

Harapannya Dinas PU bisa mengalokasikan program untuk melakukan normalisasi.

“Hasil koordinasi kami, akan dilakukan pengerukan secara bertahap. Sekarang masih dikaji soal aliran sungai itu. Karena ada kekhawatiran, ketika dikeruk justru air laut nanti yang masuk ke arah hulu,” demikian Ariadi.

Selain melakukan pembersihan di seputaran Tukad Mumbul, pembersihan juga dilakukan di beberapa lokasi. Seperti di Tukad Banyumala, serta kawasan Desa Sambangan. 

SINGARAJA – Tukad Mumbul yang selama ini menjadi biang kerok penyebab banjir di Kelurahan Kampung Anyar dan Kelurahan Kampung Bugis, mulai dibersihkan.

Sampah-sampah yang menyangkut di saluran tersebut diangkat. Sayang sedimentasi yang mengendap di saluran itu, belum dituntaskan.

Pembersihan itu dilakukan Jumat (19/10) pagi. Pemerintah mengerahkan seluruh pegawai Pemkab Buleleng, TNI/POLRI, dan masyarakat setempat untuk melakukan pembersihan.

Proses pembersihan dimulai dari hulu di seputaran Jalan Ahmad Yani hingga kawasan hilir di seputaran Jalan Merak.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, Tukad Mumbul memang sering menjadi pemicu banjir, utamanya pada musim penghujan.

Pemicunya, banyak tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai. Ditambah lagi masalah pendangkalan, yang menyebabkan air cepat meluap dari saluran.

Mengatasi masalah tersebut, pihaknya melakukan pembersihan dengan menggandeng seluruh instansi.

“Kedepannya kita akan mengumpulkan masyarakat di sekitar aliran sungai untuk melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi

agar tidak membuang sampah ke aliran sungai. Jangan sampai setelah sekarang bersih, nanti malah buang sampah lagi ke sungai,” kata Ariadi.

Bagaimana dengan masalah pendangkalan? Ariadi mengaku pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.

Harapannya Dinas PU bisa mengalokasikan program untuk melakukan normalisasi.

“Hasil koordinasi kami, akan dilakukan pengerukan secara bertahap. Sekarang masih dikaji soal aliran sungai itu. Karena ada kekhawatiran, ketika dikeruk justru air laut nanti yang masuk ke arah hulu,” demikian Ariadi.

Selain melakukan pembersihan di seputaran Tukad Mumbul, pembersihan juga dilakukan di beberapa lokasi. Seperti di Tukad Banyumala, serta kawasan Desa Sambangan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/