GIANYAR – Masyarakat Gianyar disebut sebagai penunggak pembayaran iuran BPJS Kesehatan dengan jumlah cukup besar.
Dari 500.154 jiwa, ada 10 ribuan peserta tidak taat bayar iuran. Jumlah itu jika ditotal mencapai Rp 10,7 miliar.
Kepala BPJS Klungkung yang membawahi Bali Timur dr. Endang Triana Simanjuntak mengaku, tunggakan disebabkan banyak faktor.
“Contohnya, ada peserta yang mau seksio (operasi bedah cesar, red), dia ikut BPJS Kesehatan,” ujar Endang kemarin.
Setelah melahirkan, peserta tersebut tidak pernah lagi membayar iuran. “Setelah seksio, mereka berhenti di tengah jalan, tidak melanjutkan membayar,” keluhnya.
Padahal, kata Endang, prinsip di BPJS itu gotong royong. “Sekarang kita bantu orang lain, nanti ketika kita perlu, ditolong oleh orang lain. Itu gotong royong,” jelasnya.
Pihaknya berharap, para peserta BPJS paham dengan kewajibannya. Terlebih, per Januari 2020, tarif BPJS naik. Untuk kelas III, dari Rp 25 ribu per peserta per bulan, menjadi Rp 42 ribu per peserta per bulan.
“Apabila dua bulan menunggak, kami hubungi mereka. Kami berusaha supaya peserta aktif membayar kewajibannya mereka. Kami harap peserta paham,” jelasnya.
Merujuk Undang-undang, lanjut Endang, peserta diwajibkan terus melajutkan kepesertaan dengan membayar iurang setiap bulan. “Sekali masuk, tidak boleh berhenti. Kecuali meninggal dunia,” terangnya.
Dengan kenaikan tarif iuran, peserta pun bisa memilih. “Kalau berat di kelas satu atau kelas dua, bisa turun kelas. Kami ada kebijakan sampai April 2020, bisa turun kelas tiga,” ungkapnya.
Meski turun kelas, tak merubah pelayanan. “Kalau mau ganti ring jantung atau cuci darah tetap bisa. Cuma pas dirawat berada di ruang kelas tiga,” paparnya.
Selanjutnya, bagi peserta yang benar-benar tidak mampu ikut BPJS Kesehatan, masih diberikan kesempatan ikut BPJS.
“Caranya ikut PBI (Penerima Bantuan Iuran, red). Peserta mengajukan ke pusat. Bahwa sebagai orang miskin,” pungkasnya.
Di Gianyar, jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) ada dua. Pertama, yang dibantu melalui ABPN sebanyak 147.260 peserta. Dan yang kedua, dibantu melalui APBD sebanyak 12.618 peserta.