31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:42 AM WIB

Sehari, Dua ODGJ di Gianyar Ngamuk Sambil Bawa Senjata Tajam

GIANYAR – Dalam sehari, Jumat (21/5), ada dua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk. Pertama, I Ketut Sumita, 45, warga Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang. Kedua, Made Kutapati, 34, warga Banjar Cucukan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh. Keduanya sudah diamankan Satpol PP dan dibawa ke RSJ Bangli.

 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, Made Watha, membenarkan ada dua ODGJ mengamuk dalam sehari. Karena begitu, petugas Satpol PP dibagi dua regu untuk mengamankan ke Bayad dan Cucukan.

 

Kata Watha, kedua ODGJ mengamuk diduga karena depresi. Khusus ODGJ Kutapati dari Banjar Cucukan meresahkan masyarakat lantaran mengamuk sambil membawa senjata tajam.

 

“Mereka sudah diamankan. Sudah langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli,” ungkapnya.

 

Dia menjelaskan, penangkapan pertama, berlangsung di Banjar Bayad pukul 09.00. ODGJ Sumita yang bertelanjang dada ditemukan di pinggir jalan. Setelah dibujuk, yang bersangkutan mau mengenakan pakaian. Lalu diajak ke RSJ. 

 

Regu kedua, yang ke Banjar Cucukan dibantu oleh pegawai Pemda Gianyar yang juga spesialis penjinak ODGJ, Wayan Nasta. ODGJ Kutapati memang beberapa kali mengamuk di wilayah desanya.

 

“Dia sering mengamuk. Terakhir mengamuk kemarin,” ujar Nasta.

 

 

Atas inisiatif keluarga, Kutapati pun dilaporkan ke Satpol PP Gianyar untuk diamankan. Akhirnya Satpol PP hadir ke Cucukan. Dan mendatangi rumahnya.

 

Tepat pukul 10.00, Nasta dan regunya mendapati yang bersangkutan sedang berada di kamarnya.

 

“Waktu kami datang, dia tidak mengamuk. Sudah reda,” jelasnya.

 

Nasta kemudian permisi ke kamar. Selanjutnya membujuk Kutapati untuk mau diajak ke RSJ Bangli. Kutapati tidak melakukan  perlawanan.

 

“Saya ajak ke RSJ. Dia mau kami ajak,” terangnya.

 

Menurut Nasta, RSJ menjadi solusi bagi Kutapati. Sebab, yang bersangkutan sering mengamuk dan banyak masyarakat khawatir dengan ulahnya. Bahkan beberapa waktu lalu, kata Nasta, yang bersangkutan masuk ke rumah-rumah warga. Hal  itu membuat warga resah.

 

 

“Mudah-mudahan setelah berobat, dia sembuh,” ucapnya.

 

 

 

Seingat Nasta, yang bersangkutan sudah pernah masuk RSJ. Namun itu sudah lama. Dia lupa tahun berapa.

GIANYAR – Dalam sehari, Jumat (21/5), ada dua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk. Pertama, I Ketut Sumita, 45, warga Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang. Kedua, Made Kutapati, 34, warga Banjar Cucukan, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh. Keduanya sudah diamankan Satpol PP dan dibawa ke RSJ Bangli.

 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, Made Watha, membenarkan ada dua ODGJ mengamuk dalam sehari. Karena begitu, petugas Satpol PP dibagi dua regu untuk mengamankan ke Bayad dan Cucukan.

 

Kata Watha, kedua ODGJ mengamuk diduga karena depresi. Khusus ODGJ Kutapati dari Banjar Cucukan meresahkan masyarakat lantaran mengamuk sambil membawa senjata tajam.

 

“Mereka sudah diamankan. Sudah langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli,” ungkapnya.

 

Dia menjelaskan, penangkapan pertama, berlangsung di Banjar Bayad pukul 09.00. ODGJ Sumita yang bertelanjang dada ditemukan di pinggir jalan. Setelah dibujuk, yang bersangkutan mau mengenakan pakaian. Lalu diajak ke RSJ. 

 

Regu kedua, yang ke Banjar Cucukan dibantu oleh pegawai Pemda Gianyar yang juga spesialis penjinak ODGJ, Wayan Nasta. ODGJ Kutapati memang beberapa kali mengamuk di wilayah desanya.

 

“Dia sering mengamuk. Terakhir mengamuk kemarin,” ujar Nasta.

 

 

Atas inisiatif keluarga, Kutapati pun dilaporkan ke Satpol PP Gianyar untuk diamankan. Akhirnya Satpol PP hadir ke Cucukan. Dan mendatangi rumahnya.

 

Tepat pukul 10.00, Nasta dan regunya mendapati yang bersangkutan sedang berada di kamarnya.

 

“Waktu kami datang, dia tidak mengamuk. Sudah reda,” jelasnya.

 

Nasta kemudian permisi ke kamar. Selanjutnya membujuk Kutapati untuk mau diajak ke RSJ Bangli. Kutapati tidak melakukan  perlawanan.

 

“Saya ajak ke RSJ. Dia mau kami ajak,” terangnya.

 

Menurut Nasta, RSJ menjadi solusi bagi Kutapati. Sebab, yang bersangkutan sering mengamuk dan banyak masyarakat khawatir dengan ulahnya. Bahkan beberapa waktu lalu, kata Nasta, yang bersangkutan masuk ke rumah-rumah warga. Hal  itu membuat warga resah.

 

 

“Mudah-mudahan setelah berobat, dia sembuh,” ucapnya.

 

 

 

Seingat Nasta, yang bersangkutan sudah pernah masuk RSJ. Namun itu sudah lama. Dia lupa tahun berapa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/