25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:41 AM WIB

Terbaik Tangani Covid-19 di Bali, Pusat Ganjar Jembrana DID Rp 14,9 M

NEGARA – Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Jembrana mendapat apresiasi pemerintah pusat.

Mendapat predikat terbaik dalam penanganan Covid-19, Pemkab Jembrana berhak mendapat insentif sebesar Rp 14,9 miliar.

Jembrana satu-satunya kabupaten/kota di Bali yang berhak atas insentif sebagai daerah berkinerja baik dalam penanganan Pandemi Covid-19. 

Bantuan insentif itu bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan Anggaran 2020 yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 87/PMK.07/2020.

Indikator daerah dikategorikan berkinerja baik meliputi laporan kinerja kesehatan dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, laporan bantuan sosial untuk warga dan masyarakat terdampak,

zona epidemiologi, serta  skor epidemiologi yang diraih terkait perkembangan Covid-19 di masing-masing daerah. 

Sampai saat ini Kabupaten Jembrana merupakan daerah dengan angka kasus terkonfirmasi positif terendah di Bali.

Secara kumulatif, kasus terkonfirmasi Covid-19 Jembrana saat ini sebanyak 54 kasus, dengan angka  kesembuhan 49 pasien sembuh atau 90 persen.

Selain itu, Kabupaten Jembrana juga mencatatatkan satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus kematian Covid-19.

Atas raihan itu, Bupati Jembrana didampingi Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, ditemui diruang kerjanya selasa (21/7) mengaku bersyukur.

Menurutnya, capaian itu tak lepas dari sinergi yang baik serta buah kerja keras dari semua pihak baik jajaran gugus tugas Jembrana, tim medis, TNI/Polri, Kejaksaan, Forkompinda Jembrana hingga satgas gotong royong yang terbentuk mulai dari desa/kelurahan hingga di desa adat.

Bupati Putu Artha menambahkan, penanganan Covid-19 di Jembrana sifatnya terpadu, melibatkan seluruh unsur.

Untuk kecepatan tracing, gugus tugas Covid-19 Jembrana secara khusus  membentuk relawan surveilans selama pandemi dimasing-masing desa/kelurahan. 

Relawan ini sangat membantu percepatan tracing dan tracking orang yang pernah  kontak erat  dengan  pasien positif Covid-19.

Tak hanya itu, mereka juga mengumpulkan data, melakukan pengawasan hingga memberi edukasi masyarakat terkait protokol penanganan Covid.

“Sejak akhir April kita sudah bentuk relawan surveilans. Masing- masing dua orang tersebar di 51 desa kelurahan se-Jembrana. Fungsinya akan membantu tim surveilans

yang sudah ada di Puskesmas serta dinas kesehatan. Pola ini akan mempermudah mendeteksi sekaligus mencegah penularan dengan melindungi orang yang sehat dan menunjang

kesembuhan bagi orang yang terjangkit penyakit. Harapannya tentu penyebaran meluas bisa dihindari, terutama kasus dari transmisi lokal,” kata Ketua GTPP Covid-19 Jembrana ini.

Selain itu, keberadaan gedung  baru RSU Negara yang baru saja diresmikan memberikan manfaat lebih dalam penangan Covid-19.

RSU Negara memiliki ruang isolasi yang cukup untuk merawat pasien terkonfimasi positif. Terkini, rumah sakit milik daerah yang kini fasilitasnya lebih lengkap dan luas  sudah  menambah kapasitas ruangan isolasi serta prasarana penunjang. 

Upaya ini untuk menghindari adanya klaster klaster penyebaran baru sekaligus mendukung  tim medis Jembrana dalam menunjang  kesembuhan pasien.

Namun, Bupati Artha juga menegaskan, keberhasilan menekan angka Covid-19 ini berkat sinergi yang baik dari semua komponen, tidak hanya kerja dari tenaga kesehatan semata.

“Jangan lupakan peran masyarakat. Penanganan pandemi tidak akan berhasil tanpa didukung kesadaran masyarakatnya mematuhi berbagai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Karena wabah ini bisa terselesaikan jika seluruhnya sadar untuk saling melindungi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan tersebut,“ tandasnya.

Hal senada disampaikan Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan. Menurutnya, apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk  insentif sebesar Rp 14,9 miliar itu berkat kerja keras tim yang selama ini fokus menangani Covid-19 di Jembrana.

Penilaian tersebut diapresiasikan pemerintah pusat dalam bentuk pemberian dana insentif daerah tambahan (DID tambahan)

” Tambahan dana insentif ini sangat berarti bagi Jembrana.  Insentif DID dari pemerintah pusat ini akan diprioritaskan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah seperti Industri kecil UMKM,

koperasi serta penanganan Covid19 bidang kesehatan dan bantuan sosial di Jembrana. Termasuk bantuan pelatihan bagi generasi muda yang mendukung skill dan kemampuan mereka ditengah masa pandemi Covid-19,” pungkasnya. (rba)

NEGARA – Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Jembrana mendapat apresiasi pemerintah pusat.

Mendapat predikat terbaik dalam penanganan Covid-19, Pemkab Jembrana berhak mendapat insentif sebesar Rp 14,9 miliar.

Jembrana satu-satunya kabupaten/kota di Bali yang berhak atas insentif sebagai daerah berkinerja baik dalam penanganan Pandemi Covid-19. 

Bantuan insentif itu bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan Anggaran 2020 yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 87/PMK.07/2020.

Indikator daerah dikategorikan berkinerja baik meliputi laporan kinerja kesehatan dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, laporan bantuan sosial untuk warga dan masyarakat terdampak,

zona epidemiologi, serta  skor epidemiologi yang diraih terkait perkembangan Covid-19 di masing-masing daerah. 

Sampai saat ini Kabupaten Jembrana merupakan daerah dengan angka kasus terkonfirmasi positif terendah di Bali.

Secara kumulatif, kasus terkonfirmasi Covid-19 Jembrana saat ini sebanyak 54 kasus, dengan angka  kesembuhan 49 pasien sembuh atau 90 persen.

Selain itu, Kabupaten Jembrana juga mencatatatkan satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus kematian Covid-19.

Atas raihan itu, Bupati Jembrana didampingi Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, ditemui diruang kerjanya selasa (21/7) mengaku bersyukur.

Menurutnya, capaian itu tak lepas dari sinergi yang baik serta buah kerja keras dari semua pihak baik jajaran gugus tugas Jembrana, tim medis, TNI/Polri, Kejaksaan, Forkompinda Jembrana hingga satgas gotong royong yang terbentuk mulai dari desa/kelurahan hingga di desa adat.

Bupati Putu Artha menambahkan, penanganan Covid-19 di Jembrana sifatnya terpadu, melibatkan seluruh unsur.

Untuk kecepatan tracing, gugus tugas Covid-19 Jembrana secara khusus  membentuk relawan surveilans selama pandemi dimasing-masing desa/kelurahan. 

Relawan ini sangat membantu percepatan tracing dan tracking orang yang pernah  kontak erat  dengan  pasien positif Covid-19.

Tak hanya itu, mereka juga mengumpulkan data, melakukan pengawasan hingga memberi edukasi masyarakat terkait protokol penanganan Covid.

“Sejak akhir April kita sudah bentuk relawan surveilans. Masing- masing dua orang tersebar di 51 desa kelurahan se-Jembrana. Fungsinya akan membantu tim surveilans

yang sudah ada di Puskesmas serta dinas kesehatan. Pola ini akan mempermudah mendeteksi sekaligus mencegah penularan dengan melindungi orang yang sehat dan menunjang

kesembuhan bagi orang yang terjangkit penyakit. Harapannya tentu penyebaran meluas bisa dihindari, terutama kasus dari transmisi lokal,” kata Ketua GTPP Covid-19 Jembrana ini.

Selain itu, keberadaan gedung  baru RSU Negara yang baru saja diresmikan memberikan manfaat lebih dalam penangan Covid-19.

RSU Negara memiliki ruang isolasi yang cukup untuk merawat pasien terkonfimasi positif. Terkini, rumah sakit milik daerah yang kini fasilitasnya lebih lengkap dan luas  sudah  menambah kapasitas ruangan isolasi serta prasarana penunjang. 

Upaya ini untuk menghindari adanya klaster klaster penyebaran baru sekaligus mendukung  tim medis Jembrana dalam menunjang  kesembuhan pasien.

Namun, Bupati Artha juga menegaskan, keberhasilan menekan angka Covid-19 ini berkat sinergi yang baik dari semua komponen, tidak hanya kerja dari tenaga kesehatan semata.

“Jangan lupakan peran masyarakat. Penanganan pandemi tidak akan berhasil tanpa didukung kesadaran masyarakatnya mematuhi berbagai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Karena wabah ini bisa terselesaikan jika seluruhnya sadar untuk saling melindungi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan tersebut,“ tandasnya.

Hal senada disampaikan Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan. Menurutnya, apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk  insentif sebesar Rp 14,9 miliar itu berkat kerja keras tim yang selama ini fokus menangani Covid-19 di Jembrana.

Penilaian tersebut diapresiasikan pemerintah pusat dalam bentuk pemberian dana insentif daerah tambahan (DID tambahan)

” Tambahan dana insentif ini sangat berarti bagi Jembrana.  Insentif DID dari pemerintah pusat ini akan diprioritaskan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah seperti Industri kecil UMKM,

koperasi serta penanganan Covid19 bidang kesehatan dan bantuan sosial di Jembrana. Termasuk bantuan pelatihan bagi generasi muda yang mendukung skill dan kemampuan mereka ditengah masa pandemi Covid-19,” pungkasnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/