29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:25 AM WIB

UPDATE! Shortcut Ditarget Tuntas November, Optimis Kelar Lebih Awal

SUKASADA  – Proyek shortcut titik 5-6 yang kini tengah dikerjakan, menunjukkan progress positif. Proyek tersebut diyakini bisa tuntas lebih awal.

Sehingga jalur itu juga bisa digunakan masyarakat lebih awal, setelah inspeksi keselamatan tuntas dilakukan.

Hingga akhir pekan lalu, perkembangan proyek sudah mencapai 70,37 persen. Perkembangan itu sudah lebih cepat 2,21 persen dari jadwal yang telah ditetapkan.

Proyek pembuatan jembatan yang semula diprediksi akan mengalami kendala, sejauh ini terus menunjukkan trend positif.

Hal itu terungkap saat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mendatangi lokasi proyek shortcut, siang kemarin (20/8).

Agus didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng Ketut Suparta Wijaya.

Rombongan diterima Pejabat Pembuat Komitmen Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (PPK BBPJN) Wilayah VIII Ketut Payun Astapa.

Dalam paparannya, Ketut Payun mengatakan, proses pekerjaan jembatan ditargetkan tuntas pada bulan September nanti.

Dengan tuntasnya pekerjaan jembatan itu, maka pelaksana proyek bisa menggenjot pekerjaan di zona 3 lebih cepat lagi. Proyek di zona 3 sendiri, lebih banyak terkait dengan pekerjaan galian dan timbunan.

Proyek pembuatan jalan baru itu, diketahui harus menggali tanah sebanyak sejuta kubik. Sejauh ini baru 860 ribu kubik tanah yang tuntas digali.

Sehingga masih ada 140 ribu tanah lagi yang mesti digali. Proses galian dan penimbunan itu diharapkan sudah tuntas pada pertengahan September nanti.

Selanjutnya pelaksana proyek akan melakukan pembuatan drainase, dan menuntaskan pekerjaan pada akhir Oktober nanti.

“Setiap hari kami terus pantau pekerjaan ini. Bila ada masalah, kami segera rapatkan untuk mencari solusinya. Kami bersyukur sekarang perkembangan pekerjaan

menunjukkan trend positif. Mudah-mudahan akhir Oktober atau awal November, sudah bisa open shortcut ini,” kata Payun.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berharap jalur tersebut bisa dibuka lebih awal. “Saya berharap pertengahan November sudah bisa dibuka untuk masyarakat umum,” kata Agus.

Ia juga menyebut, proyek pembangunan shortcut untuk titik 7-8 akan segera masuk tahapan tender.

“Saya dengar dari Balai bahwa shortcut 7-8 akan segera tender. Mudah-mudahan ini bisa segera berlanjut. Saya akan koordinasi dengan Pak Gubernur, kalau bisa sampai shortcut itu dilaksanakan tahun depan,” ujar Agus.

Apabila shortcut 7-10 tuntas dalam setahun pekerjaan, ia optimistis waktu tempuh menuju Singaraja menjadi lebih singkat.

“Jalur yang dulu dikatakan susah, bisa nyaman. Paling penting jalannya lebih landai. Kalau dulu 8-12 persen, sekarang tinggal 6 persen. Paling penting itu, kenyamanan,” tukasnya.

Sekadar diketahui, proyek shortcut mulai dikerjakan sejak tahun lalu. Proyek ini dimenangkan PT. Adhi Karya dengan nilai penawaran Rp 140,68 miliar.

 Sesuai dokumen kontrak, proyek harus sudah tuntas pada 31 Desember 2019 mendatang.

SUKASADA  – Proyek shortcut titik 5-6 yang kini tengah dikerjakan, menunjukkan progress positif. Proyek tersebut diyakini bisa tuntas lebih awal.

Sehingga jalur itu juga bisa digunakan masyarakat lebih awal, setelah inspeksi keselamatan tuntas dilakukan.

Hingga akhir pekan lalu, perkembangan proyek sudah mencapai 70,37 persen. Perkembangan itu sudah lebih cepat 2,21 persen dari jadwal yang telah ditetapkan.

Proyek pembuatan jembatan yang semula diprediksi akan mengalami kendala, sejauh ini terus menunjukkan trend positif.

Hal itu terungkap saat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mendatangi lokasi proyek shortcut, siang kemarin (20/8).

Agus didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng Ketut Suparta Wijaya.

Rombongan diterima Pejabat Pembuat Komitmen Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (PPK BBPJN) Wilayah VIII Ketut Payun Astapa.

Dalam paparannya, Ketut Payun mengatakan, proses pekerjaan jembatan ditargetkan tuntas pada bulan September nanti.

Dengan tuntasnya pekerjaan jembatan itu, maka pelaksana proyek bisa menggenjot pekerjaan di zona 3 lebih cepat lagi. Proyek di zona 3 sendiri, lebih banyak terkait dengan pekerjaan galian dan timbunan.

Proyek pembuatan jalan baru itu, diketahui harus menggali tanah sebanyak sejuta kubik. Sejauh ini baru 860 ribu kubik tanah yang tuntas digali.

Sehingga masih ada 140 ribu tanah lagi yang mesti digali. Proses galian dan penimbunan itu diharapkan sudah tuntas pada pertengahan September nanti.

Selanjutnya pelaksana proyek akan melakukan pembuatan drainase, dan menuntaskan pekerjaan pada akhir Oktober nanti.

“Setiap hari kami terus pantau pekerjaan ini. Bila ada masalah, kami segera rapatkan untuk mencari solusinya. Kami bersyukur sekarang perkembangan pekerjaan

menunjukkan trend positif. Mudah-mudahan akhir Oktober atau awal November, sudah bisa open shortcut ini,” kata Payun.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berharap jalur tersebut bisa dibuka lebih awal. “Saya berharap pertengahan November sudah bisa dibuka untuk masyarakat umum,” kata Agus.

Ia juga menyebut, proyek pembangunan shortcut untuk titik 7-8 akan segera masuk tahapan tender.

“Saya dengar dari Balai bahwa shortcut 7-8 akan segera tender. Mudah-mudahan ini bisa segera berlanjut. Saya akan koordinasi dengan Pak Gubernur, kalau bisa sampai shortcut itu dilaksanakan tahun depan,” ujar Agus.

Apabila shortcut 7-10 tuntas dalam setahun pekerjaan, ia optimistis waktu tempuh menuju Singaraja menjadi lebih singkat.

“Jalur yang dulu dikatakan susah, bisa nyaman. Paling penting jalannya lebih landai. Kalau dulu 8-12 persen, sekarang tinggal 6 persen. Paling penting itu, kenyamanan,” tukasnya.

Sekadar diketahui, proyek shortcut mulai dikerjakan sejak tahun lalu. Proyek ini dimenangkan PT. Adhi Karya dengan nilai penawaran Rp 140,68 miliar.

 Sesuai dokumen kontrak, proyek harus sudah tuntas pada 31 Desember 2019 mendatang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/