28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:22 AM WIB

Duh, Lagi Anjing Diduga Idap Rabies Gigit Warga

RadarBali.com – Kasus gigitan anjing kembali terjadi di Jembrana. Kali ini, terjadi di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana.

Karena khawatir anjing yang menggigit terkena virus rabies, Rabu (20/9) kemarin petugas mengambil sampel otak anjing tersebut untuk diteliti lebih lanjut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana Anak Agung Ngurah Mahadikara Sadhaka menjelaskan, kasus gigitan anjing tersebut terjadi seminggu lalu.

Namun, pihaknya baru mendapat informasi dari Puskesmas dan diminta untuk memeriksa anjing yang menggigit.

 “Anjing yang gigit lagi sakit, pemilik juga sudah mengizinkan untuk diperiksa,” jelas Ngurah Mahadikara Sadhaka.

Petugas dari reaksi cepat akan mengirim sampel otak anjing ke Denpasar untuk diteliti lebih jauh untuk mengetahui anjing tersebut positif rabies atau negatif.

Apabila positif rabies, agar korban gigitan anjing tersebut mendapat penanganan yang cepat dan tepat dari petugas medis.

“Sekarang belum bisa diketahui anjingnya rabies atau tidak, Jumat baru bisa kami kirim sampelnya,” ujarnya.

Dari semua kasus gigitan anjing yang terjadi di Jembrana, anjing yang sudah diambil untuk sampel dari awal tahun 2017 hingga kemarin sebanyak 97 sampel, namun tidak semua sampel positif.

Total ada 12 sampel yang dipastikan positif rabies. Apabila ada anjing yang positif rabies, lanjutnya, tidak serta merta melakukan eliminasi masal di seluruh Jembrana.

Pihaknya biasanya melakukan eliminasi selektif di lokasi anjing yang positif rabies dengan menyasar anjing-anjing liar.

Disamping itu tetap melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing-anjing yang belum tervaksin terutama anak anjing dan anjing baru.

RadarBali.com – Kasus gigitan anjing kembali terjadi di Jembrana. Kali ini, terjadi di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana.

Karena khawatir anjing yang menggigit terkena virus rabies, Rabu (20/9) kemarin petugas mengambil sampel otak anjing tersebut untuk diteliti lebih lanjut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana Anak Agung Ngurah Mahadikara Sadhaka menjelaskan, kasus gigitan anjing tersebut terjadi seminggu lalu.

Namun, pihaknya baru mendapat informasi dari Puskesmas dan diminta untuk memeriksa anjing yang menggigit.

 “Anjing yang gigit lagi sakit, pemilik juga sudah mengizinkan untuk diperiksa,” jelas Ngurah Mahadikara Sadhaka.

Petugas dari reaksi cepat akan mengirim sampel otak anjing ke Denpasar untuk diteliti lebih jauh untuk mengetahui anjing tersebut positif rabies atau negatif.

Apabila positif rabies, agar korban gigitan anjing tersebut mendapat penanganan yang cepat dan tepat dari petugas medis.

“Sekarang belum bisa diketahui anjingnya rabies atau tidak, Jumat baru bisa kami kirim sampelnya,” ujarnya.

Dari semua kasus gigitan anjing yang terjadi di Jembrana, anjing yang sudah diambil untuk sampel dari awal tahun 2017 hingga kemarin sebanyak 97 sampel, namun tidak semua sampel positif.

Total ada 12 sampel yang dipastikan positif rabies. Apabila ada anjing yang positif rabies, lanjutnya, tidak serta merta melakukan eliminasi masal di seluruh Jembrana.

Pihaknya biasanya melakukan eliminasi selektif di lokasi anjing yang positif rabies dengan menyasar anjing-anjing liar.

Disamping itu tetap melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing-anjing yang belum tervaksin terutama anak anjing dan anjing baru.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/