31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:49 AM WIB

Kebakaran Lahan di Kintamani Meluas, BPBD Salahkan Oknum Pembakar

BANGLI – Kemarau panjang tahun ini benar-benar mendatangkan petaka. Bukan hanya krisis air yang menghantui Bali, tapi juga musibah kebakaran.

Hampir tiap hari ada laporan kebakaran di sejumlah kabupaten/kota di Bali. Seperti di Kintamani, Bangli.

Dalam dua hari terakhir, sejak Sabtu hingga Minggu kemarin, titik api muncul di Kawasan perbukitan di Kintamani.

Api itu terlihat membakar semak-semak. Api dengan mudah merembet karena banyak semak yang mengering. Ulah pembakar sampah ditambah angin kencang menjadi penyebab kebakaran itu.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar Agus Sutapa merinci ada 4 lokasi kebakaran lahan di perbukitan Kintamani.

Sabtu lalu, kebakaran berlangsung di Desa Suter. “Kebakaran lahan milik warga yang hampir mendekati pemukiman warga.

Penyebab adanya warga yang  melakukan pembakaran semak-semak kering karena pada saat kejadian angin sangat kencang berhembus di wilayah Kintamani sehingga api dengan cepat membesar,” ujar Agus Sutapa.

Beruntung kebakaran tersebut berhasil dipadamkan. “Saat ini api sudah dapat dipadamkan. Nihil korban jiwa, luas lahan yang terbakar masih didata,” jelasnya.

Tak berselang lama, kebakaran juga muncul di Dusun Wanaprasta, Desa Kintamani sekitar pukul 13.30.

“Penyebab karena adanya ulah oknum warga yang melakukan pembakaran semak-semak kering sehari sebelumnya.

Karena faktor angin kencang pada hari ini menyebabkan api kembali berkobar dengan cepat, namun saat ini api telah dapat  dipadamkan,” jelasnya.

Agus Supata mengaku, lahan yang terbakar masih pendatan. “Dengan jenis yang terbakar kebanyakan bambu.

Upaya penanganan dilakukan dengan cara manual oleh aparat dan warga sekitar dengan tetap menyiagakan Damkar (Pemadam kebakaran, red) Kabupaten Bangli,” jelasnya.

Sore hari, kebakaran lahan juga terjadi sekitar pukul 17.00 di banjar Kerta Budi. Di banjar itu, api berhasil dipadamkan.

Malam hari, sekitar pukul 21.00, kebakaran terjadi di wilayah Penelokan, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani. Penanganan ini dilakukan dari pukul 21.00.

“Petugas berjibaku dengan kobaran api mengingat dilokasi disamping keringnya semak semak juga dekat dengan bangunan restoran disepanjang jalan penelokan Batur,” jelasnya.

Kemudian, pada Minggu kemarin, api kembali muncul di jalur Panelokan. Lokasinya sekitar 500 meter ke utara dari titik api semalam.

“Berdasar keterangan warga di sekitar kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 15.00,” jelasnya.

Agus Sutapa menambahkan, kencangnya tiupan angin di lokasi kejadian mempercepat rembetan kobaran api.

“Diyakini sumber api berasal dari percikan api dari titik kebakaran semalam,” jelasnya. Hingga sore kamrin, upaya pemadaman

dilakukan oleh Damkar Bangli, dibantu tangki air milik warga, tangki air milik sebuah perusahan air kemasan di Bangli.

“Juga dilakukan dengan cara konvensional oleh petugas BKSDA Penelokan mengingat titik api sudah mendekati hutan cemara milik BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam),” pungkasnya.

BANGLI – Kemarau panjang tahun ini benar-benar mendatangkan petaka. Bukan hanya krisis air yang menghantui Bali, tapi juga musibah kebakaran.

Hampir tiap hari ada laporan kebakaran di sejumlah kabupaten/kota di Bali. Seperti di Kintamani, Bangli.

Dalam dua hari terakhir, sejak Sabtu hingga Minggu kemarin, titik api muncul di Kawasan perbukitan di Kintamani.

Api itu terlihat membakar semak-semak. Api dengan mudah merembet karena banyak semak yang mengering. Ulah pembakar sampah ditambah angin kencang menjadi penyebab kebakaran itu.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar Agus Sutapa merinci ada 4 lokasi kebakaran lahan di perbukitan Kintamani.

Sabtu lalu, kebakaran berlangsung di Desa Suter. “Kebakaran lahan milik warga yang hampir mendekati pemukiman warga.

Penyebab adanya warga yang  melakukan pembakaran semak-semak kering karena pada saat kejadian angin sangat kencang berhembus di wilayah Kintamani sehingga api dengan cepat membesar,” ujar Agus Sutapa.

Beruntung kebakaran tersebut berhasil dipadamkan. “Saat ini api sudah dapat dipadamkan. Nihil korban jiwa, luas lahan yang terbakar masih didata,” jelasnya.

Tak berselang lama, kebakaran juga muncul di Dusun Wanaprasta, Desa Kintamani sekitar pukul 13.30.

“Penyebab karena adanya ulah oknum warga yang melakukan pembakaran semak-semak kering sehari sebelumnya.

Karena faktor angin kencang pada hari ini menyebabkan api kembali berkobar dengan cepat, namun saat ini api telah dapat  dipadamkan,” jelasnya.

Agus Supata mengaku, lahan yang terbakar masih pendatan. “Dengan jenis yang terbakar kebanyakan bambu.

Upaya penanganan dilakukan dengan cara manual oleh aparat dan warga sekitar dengan tetap menyiagakan Damkar (Pemadam kebakaran, red) Kabupaten Bangli,” jelasnya.

Sore hari, kebakaran lahan juga terjadi sekitar pukul 17.00 di banjar Kerta Budi. Di banjar itu, api berhasil dipadamkan.

Malam hari, sekitar pukul 21.00, kebakaran terjadi di wilayah Penelokan, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani. Penanganan ini dilakukan dari pukul 21.00.

“Petugas berjibaku dengan kobaran api mengingat dilokasi disamping keringnya semak semak juga dekat dengan bangunan restoran disepanjang jalan penelokan Batur,” jelasnya.

Kemudian, pada Minggu kemarin, api kembali muncul di jalur Panelokan. Lokasinya sekitar 500 meter ke utara dari titik api semalam.

“Berdasar keterangan warga di sekitar kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 15.00,” jelasnya.

Agus Sutapa menambahkan, kencangnya tiupan angin di lokasi kejadian mempercepat rembetan kobaran api.

“Diyakini sumber api berasal dari percikan api dari titik kebakaran semalam,” jelasnya. Hingga sore kamrin, upaya pemadaman

dilakukan oleh Damkar Bangli, dibantu tangki air milik warga, tangki air milik sebuah perusahan air kemasan di Bangli.

“Juga dilakukan dengan cara konvensional oleh petugas BKSDA Penelokan mengingat titik api sudah mendekati hutan cemara milik BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam),” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/