29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:16 AM WIB

Padamkan Api Secara Manual, Hambat Pergerakan Api ke Permukiman

BANGLI – Bahaya kebakaran menjadi salah satu bahaya yang patut diwaspadai warga yang tinggal di lereng Gunung Batur.

Kemarin, lereng gunung berapi ini terbakar. Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 11.00 Wita.  Hingga sore kemarin, petugas gabungan masih berjibaku memadamkan si jago merah.

Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan mengatakan, penyebab kebakaran yang pasti adalah api. Hanya saja, belum diketahui sumber api berawal dari mana.

Apakah dari pembakaran sampah warga di lereng gunung, atau karena putung rokok. Polisi masih melakukan penyelidikan.

Selain itu, kepolisian bersama para pihak masih berupaya memadamkan si jago merah supaya tidak merembet ke areal yang lebih luas.

“Petugas gabungan dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam, red), Polri, TNI dan warga masih berusaha memadamkan api,” ujar Kompol Putu Gunawan.

Kata dia, kebakaran ini sementara belum berdampak pada aktivitas masyarakat dan pendakian di Gunung Batur.

“Lokasi ini tidak ada yang mendaki. Dan kebakarannya jauh di atas. Pemukiman tidak kena, secara kasat mata belum ada dampak,” terangnya.

Hingga sore kemarin, pihaknya masih berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.  Di lokasi kejadian, petugas kesulitan membawa kendaraan pemadam akibat medan yang sulit.

Petugas akhirnya melakukan pemadaman manual dengan berjalan kaki menggunakan alat seadanya. Petugas harus berjuang melawan hawa panas api dan memukul-mukul api dengan ranting daun.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kobaran asap yang membumbung dari atas gunung bisa terlihat jelas dari jalanan di seputaran danau Batur.

Kobaran asap itu pun menjadi bidikan foto dan video masyarakat, termasuk menjadi perhatian wisatawan yang melintas di sekitar gunung.

BANGLI – Bahaya kebakaran menjadi salah satu bahaya yang patut diwaspadai warga yang tinggal di lereng Gunung Batur.

Kemarin, lereng gunung berapi ini terbakar. Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 11.00 Wita.  Hingga sore kemarin, petugas gabungan masih berjibaku memadamkan si jago merah.

Kapolsek Kintamani Kompol Putu Gunawan mengatakan, penyebab kebakaran yang pasti adalah api. Hanya saja, belum diketahui sumber api berawal dari mana.

Apakah dari pembakaran sampah warga di lereng gunung, atau karena putung rokok. Polisi masih melakukan penyelidikan.

Selain itu, kepolisian bersama para pihak masih berupaya memadamkan si jago merah supaya tidak merembet ke areal yang lebih luas.

“Petugas gabungan dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam, red), Polri, TNI dan warga masih berusaha memadamkan api,” ujar Kompol Putu Gunawan.

Kata dia, kebakaran ini sementara belum berdampak pada aktivitas masyarakat dan pendakian di Gunung Batur.

“Lokasi ini tidak ada yang mendaki. Dan kebakarannya jauh di atas. Pemukiman tidak kena, secara kasat mata belum ada dampak,” terangnya.

Hingga sore kemarin, pihaknya masih berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.  Di lokasi kejadian, petugas kesulitan membawa kendaraan pemadam akibat medan yang sulit.

Petugas akhirnya melakukan pemadaman manual dengan berjalan kaki menggunakan alat seadanya. Petugas harus berjuang melawan hawa panas api dan memukul-mukul api dengan ranting daun.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kobaran asap yang membumbung dari atas gunung bisa terlihat jelas dari jalanan di seputaran danau Batur.

Kobaran asap itu pun menjadi bidikan foto dan video masyarakat, termasuk menjadi perhatian wisatawan yang melintas di sekitar gunung.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/