29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:39 AM WIB

Di Tengah Pandemi, Puluhan Personel Kodim Tabanan Mendadak Dites Urine

TABANAN – Kodim 1619/Tabanan secara mendadak melakukan tes urine kepada para anggotanya dan para ASN, Jumat, (20/11) kemarin. Sebanyak 50 personel yang bertugas di Kodim Tabanan dilakukan tes urine dengan tujuan untuk melakukan pencegahan, pemberatasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) tehadap anggotanya. 

Tes urine tersebut digelar di halaman Markas Kodim Tabanan di Jalan Katamso No. 2, Delod Peken, Tabanan. 

Kapten Inf I Ketut Suparta mewakili Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto mengatakan meski kondisi pendemi Covid-19 masih mewabah pemeriksaan narkoba berupa tes urine harus rutin dilakukan. Untuk memastikan anggota TNI tidak terlibat barang haram tersebut. Kemudian karena adanya situasi dan kondisi Negara Indonesia yang saat ini masih darurat narkoba. 

Saat ini anggota TNI tidak hanya dites urine saja. Tetapi juga sosialisasi penyuluhan pencegahan, pemberatasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). 

“Tes urine dilakukan kepada anggota secara acak dengan bertahap dan berlanjut. Sebanyak 50 anggota yang melakukan tes urine,” ucapnya.

Sejauh ini belum ada anggota TNI Kodim 1619/Tabanan yang terjerat kasus narkoba. Jika salah satu anggota TNI yang tersangkut kasus narkoba. Sudah barang tentu hukumannya sangat berat. 

Kapten Inf. I Ketut Suparta juga menekankan arahan Komandan Kodim agar seluruh anggota Kodim menjauhi yang namanya narkoba dan jangan pernah coba-coba dengan barang haram tersebut. Karena merusak kesehatan dan mengancurkan hidup penggunanya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan agar para aparat kewilayahan dapat membantu mensosialisasikan tentang bahaya narkoba tersebut kepada warga di Desa binaan masing-masing baik secara personal maupun secara kelompok pada saat pertemuan atau kumpul-kumpul di Desa.

“Dari 50 anggota yang dites urine  seluruhnya hasil pengecekan sample urine dengan hasil negatif,” tandasnya.

Sementara itu Tim Penyuluh BNN Provinsi Bali yang dihadiri oleh Kasi Bidang Pencegahan BNNP Bali I.G.A. Witarini kasus narkoba di Bali setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dominan terjadi pada anak usia remaja. Hal ini diakibatkan karena faktor lingkungan. Kemudian masa remaja merupakan masa yang sangat labil mudah terpengaruh. Ditambah dengan perkembangan dunia media sosial yang mudah sangat mudah akses.

“Dampak dari narkoba sangat luar biasa yakni lost generation. Artinya generasi mengalami kemerosotan mental. Karena narkoba yang merusak sumber daya manusia generasi muda untuk dik emudian hari,” singkatnya.

TABANAN – Kodim 1619/Tabanan secara mendadak melakukan tes urine kepada para anggotanya dan para ASN, Jumat, (20/11) kemarin. Sebanyak 50 personel yang bertugas di Kodim Tabanan dilakukan tes urine dengan tujuan untuk melakukan pencegahan, pemberatasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) tehadap anggotanya. 

Tes urine tersebut digelar di halaman Markas Kodim Tabanan di Jalan Katamso No. 2, Delod Peken, Tabanan. 

Kapten Inf I Ketut Suparta mewakili Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto mengatakan meski kondisi pendemi Covid-19 masih mewabah pemeriksaan narkoba berupa tes urine harus rutin dilakukan. Untuk memastikan anggota TNI tidak terlibat barang haram tersebut. Kemudian karena adanya situasi dan kondisi Negara Indonesia yang saat ini masih darurat narkoba. 

Saat ini anggota TNI tidak hanya dites urine saja. Tetapi juga sosialisasi penyuluhan pencegahan, pemberatasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). 

“Tes urine dilakukan kepada anggota secara acak dengan bertahap dan berlanjut. Sebanyak 50 anggota yang melakukan tes urine,” ucapnya.

Sejauh ini belum ada anggota TNI Kodim 1619/Tabanan yang terjerat kasus narkoba. Jika salah satu anggota TNI yang tersangkut kasus narkoba. Sudah barang tentu hukumannya sangat berat. 

Kapten Inf. I Ketut Suparta juga menekankan arahan Komandan Kodim agar seluruh anggota Kodim menjauhi yang namanya narkoba dan jangan pernah coba-coba dengan barang haram tersebut. Karena merusak kesehatan dan mengancurkan hidup penggunanya.

Lebih lanjut Ia menyampaikan agar para aparat kewilayahan dapat membantu mensosialisasikan tentang bahaya narkoba tersebut kepada warga di Desa binaan masing-masing baik secara personal maupun secara kelompok pada saat pertemuan atau kumpul-kumpul di Desa.

“Dari 50 anggota yang dites urine  seluruhnya hasil pengecekan sample urine dengan hasil negatif,” tandasnya.

Sementara itu Tim Penyuluh BNN Provinsi Bali yang dihadiri oleh Kasi Bidang Pencegahan BNNP Bali I.G.A. Witarini kasus narkoba di Bali setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dominan terjadi pada anak usia remaja. Hal ini diakibatkan karena faktor lingkungan. Kemudian masa remaja merupakan masa yang sangat labil mudah terpengaruh. Ditambah dengan perkembangan dunia media sosial yang mudah sangat mudah akses.

“Dampak dari narkoba sangat luar biasa yakni lost generation. Artinya generasi mengalami kemerosotan mental. Karena narkoba yang merusak sumber daya manusia generasi muda untuk dik emudian hari,” singkatnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/