TABANAN – Dua orang terkonfirmasi positif pasca tes swab PCR tahap pertama terhadap 24 orang staf DPRD dan Dinas Pertanian Tabanan.
Keduanya langsung di isolasi di Hotel Pop Denpasar. “Saat ini tim kami dari puskesmas dan Satgas Covid-19 sedang melakukan tracing atau penelusuran
terhadap keluarga dari dua orang staf tersebut,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika.
Dia menyebut, dua orang staf yang dinyatakan positif Covid-19 dengan kondisi orang tanpa gejala atau asimtomatik tak diizinkan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing meski mengalami kondisi tanpa gejala.
“Jadi sesuai aturan tetap isolasi dilakukan di hotel yang sudah disediakan oleh pemerintah dengan pengawasan langsung dari Satgas Covid-19 Kabupaten,” tegas dr. Suratmika.
Selain itu diakuinya tim Satgas Covid-19 juga saat ini masih melaksanakan pemeriksaan tes swab PCR kedua terhadap sejumlah staf dewan dan Dinas Pertanian Tabanan.
Terus terjadi penambahan kasus Covid-19 dan signifikan kenaikan. dr. Suratmika mengatakan inilah yang dinamakan tonggak meledaknya transmisi lokal. Masyarakat jangan pernah lalai dan menganggap enten penularan Covid-19.
“Potensi penyebaran sudah masif bahkan tidak terkendali di Tabanan. Begitu ada terbuka satu orang positif akan menyebar ke kita.
Dengan melalui kontak di rumah atau klaster keluarga, kontak ditempat kerja (klaster perkantoran), kontak di tempat belajar dan kontak saat bergaul. Maka harus selalu jaga jarak,” ungkapnya.
Dia juga menambahkan angka pasien terkonfirmasi positif setiap hari di Tabanan dengan pasien sembuh tidak sebanding.
Lebih banyak penambahan kasus baru. Salah satunya pada Rabu (20/1) lalu yang sembuh 36 orang, tetapi terpapar Covid-19 per hari itu juga 60 orang.
Melonjak kasus baru di Tabanan juga berpengaruh terhadap ketersedian tempat isolasi. Dari 3 hotel (Hotel Pop, Ibis dan Vasini)
yang disediakan sebagai lokasi isolasi oleh Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan daya tampung hampir penuh.
“Bahkan saat ini kami di Tabanan kembali diberikan tambahan hotel sebagai lokasi karantina untuk pasien Covid-19 oleh Pemprov Bali. Yakni Hotel Berry Glee yang berada di daerah Kerobokan, Kuta Badung,” ujarnya.
Hotel ini dengan daya tampung sekitar 135 orang, namun penggunaan dibagi dua dengan Kabupaten Buleleng.
“Kami akan mulai akan gunakan hotel tersebut Jumat. Hari ini (Kamis red) masih proses setting dan persiapan tenaga medis,” pungkasnya.
