GIANYAR – Ratusan siswa berkebutuhan khusus atau difabel dari Sekolah Luar Biasa (SLB) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Gianyar nyemplung ke sungai Abianbase, Kecamatan Gianyar.
Mereka membersihkan sungai dari sampah plastik dibantu oleh petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar.
Guru di SLB Gianyar, Gede Cakra, menyatakan kegiatan itu melibatkan 222 siswa yang terdiri dari siswa SD kelas I-VI dan siswa SMP kelas I dan II. “Kalau SMP kelas tiga dan SMA persiapan ujian jadi kami tidak libatkan,” ujar Cakra, usai aksi bersih-bersih kemarin.
Kata Cakra, aksi ini termasuk kegiatan rutin sekolah saat jeda tengah semester. “Selain tes kognitif (uji kecerdasan anak, red), siswa kami ajak bakti sosial. Tahun lalu di Pantai Masceti, sekarang ini di sungai Abianbase,” jelasnya.
Dipilihnya sungai Abianbase, karena pihaknya melihat kondisi sungai cukup kotor. “Sehingga kami tergerak untuk membersihkan sungai dari sampah plastik,” jelasnya. Aksi bersih sungai kemarin, menggunakan alat seadanya, ember, kayu dan sebagainya. Yang penting, alat itu mampu mengambil sampah di sungai.
Lanjut Cakra, kegiatan bersih sungai ini juga untuk mengajarkan siswa mengenal lingkungan. “Kami ajarkan, kalau sampah menjadi penyebab banjir. Kalau banjir bagaimana? Makanya kami ajak bakti sosial menggandeng Dinas Lingkungan Hidup,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Gianyar, Wayan Kujus Pawitra, mengapresiasi siswa SLB ini tergerak membersihkan sungai. Di tengah keterbatasan mereka, ternyata mereka punya prestasi dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Kujus, kemarin.
Diakui, peduli lingkungan bisa dimulai dari cara sederhana. “Berawal dari memungut sampah yang ditemukan di jalan, nantinya akan jadi kebiasaan mereka dimana saja dan memberi contoh kepada masyarakat untuk peduli lingkungan juga,” terangnya.
Dengan kegiatan di ruang publik ini, bisa memicu masyarakat untuk lebih sadar. “Ini luar biasa memberikan teladan bagi kita semua. Betapa contoh kebaikan bisa datang dari mana saja, termasuk mereka yang punya kekurangan tapi ternyata banyak kelebihannya,” ungkapnya.
Lanjut Kujus, aksi bersih sungai di Abianbase ini merupakan kegiatan rutin. “Tapi kali ini kegiatan bersih dilakukan secara lebih masif dengan menggandeng masyarakat, dan siswa,” jelasnya.
Tidak hanya di saluran sungai, kegiatan bersih lingkungan ini juga rutin digelar di pantai-pantai. Tujuannya pun cukup sederhana tetapi sangat berarti, yaitu menciptakan kebersihan lingkungan sekaligus menjaga kesehatan warga Gianyar.
“Kami secara rutin bergotong royong membersihkan pantai, sungai dan lingkungan pemukiman dengan harapan masyarakat semakin sadar akan arti penting dari menjaga kebersihan lingkungan,” paparnya.
Kata dia, aksi bersih-bersih dengan melibatkan masyarakat ini dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. “Tanpa keterlibatan masyarakat, sulit bagi kami untuk mewujudkan Gianyar yang bersih,” tukasnya.