28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:28 AM WIB

Kabar Baik…Bandara Baru Berpotensi Dibangun di Jembrana

RadarBali.com – Bali memang sudah selayaknya memiliki minimal dua bandara, sebagai bandara alternatif yang akan mendukung fungsi maupun keberadaan bandara I Gusti Ngurah Rai.

Seperti diketahui, saat ini bandara Ngurah Rai memiliki traffic yang cukup padat. Selain wilayah Buleleng yang diwacanakan akan dibangun bandara, wilayah Jembrana juga berpotensi untuk dibangun bandara meski hanya bandara perintis.

Bahkan sempat mencuat di era bupati I Gede Winasa. Komandan Pangkalan TNI AU Ngurah Rai Kolonel Pnb Wayan Superman, usai bertemu Bupati I Putu Artha, Senin kemarin (21/8) mengatakan, dari sisi seorang penerbang, perlu ada bandara alternatif lagi di Bali.

Sehingga, mendukung wacana penambahan bandara di Buleleng untuk allternatif. “Ibaratnya pintu, Bali butuh dua pintu, kalau satu pintu kuncinya hilang bisa masuk pintu yang lain, “jelasnya.

Setidaknya, Bali memiliki dua bandara. Mengenai lokasi, tergantung kebijakan dengan berbagai petimbangannya.

Bisa mempertimbangkan ekonomi, potensi daerah yang perlu diangkat, apalagi ada destinasi wisata sehingga perlu bandara alternatif. Perlu dipertimbangkan juga efektif dan efisiennya jika akan dibangun bandara.

Secara umum mengenai lokasi bandara, kalau melihat bandara I Gusti Ngurah Rai sangat aman untuk penerbangan.

Secara psikologis, pilot yang akan mendarat atau terbang sudah tenang, karena tidak perlu memikirkan ada gunung.

Bali Utara, yakni Buleleng memungkinkan untuk dibuat bandara karena aman untuk penerbangan. Sedangkan untuk Jembrana, secara geografis memungkinkan ada bandara juga.

Meski memiliki daerah yang landai, namun perlu dipertimbangkan dari segi keamanan penerbangan.

Selain itu, wilayah udara Jembrana ini masuk wilayah untuk antrean pesawat yang akan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.” Semua serba mungkin. Siapa tahu nanti buat bandara kecil,” terangnya.

Dengan adanya bandara baru, nantinya tidak akan tumpang tindih walaupun secara jarak relatif dekat, seperti yang sudah ada di bandara Juanda Surabaya dengan Bandara Abdurahman Saleh di Malang, Jawa Timur.

Karena masyarakat yang saat ini menuntut serba cepat pun akan diuntungkan karena ada pilihan.

”Kita dukung di manapun tempatnya, asalkan sudah sesuai kajian dan kelayakan. Dengan adanya bandara alternatif tentu menjaga agar Bali tetap aman dan nyaman sebagai daerah tujuan wisata utama domestik maupun internasional, di samping juga akan memudahkan fungsi dan tugas kami di TNI AU,“ ujarnya.

Mengenai kunjungannya, dia mengaku untuk silaturahmi sekaligus perkenalan Komandan di Lanud I Gusti Ngurah Rai yang sudah delapan bulan bertugas demi meningkatkan sinergitas antar intansi di Bali.

”Sudah bertemu dengan bupati walikota se-Bali. Jembrana yang terakhir,” ujar perwira asal Buleleng ini.

Dalam kunjungannya ke Jembrana, Kolonel Pnb Wayan Superman menggunakan helikopter milik Basarnas dan mendarat di Lapangan Pecangakan.

“Kebetulan adik-adik tadi ada jadwal latihan ke Jembrana,” ujarnya. Bupati Jembrana I Putu Artha menyambut baik terhadap maksud dan tujuan kedatangan Danlananud. 

Selaku  tuan rumah dari  kabupaten paling barat pulau Bali, kunjungan ini bentuk kehormatan bagi Jembrana.

“Selain wujud koordinasi antar instansi, Bupati Artha juga memandang positif kunjungan Danlanud ke Jembrana sebagai bentuk motivasi bagi generasi muda Jembrana untuk meniru kesuksesan  putra  Bali menduduki posisi – posisi penting. 

RadarBali.com – Bali memang sudah selayaknya memiliki minimal dua bandara, sebagai bandara alternatif yang akan mendukung fungsi maupun keberadaan bandara I Gusti Ngurah Rai.

Seperti diketahui, saat ini bandara Ngurah Rai memiliki traffic yang cukup padat. Selain wilayah Buleleng yang diwacanakan akan dibangun bandara, wilayah Jembrana juga berpotensi untuk dibangun bandara meski hanya bandara perintis.

Bahkan sempat mencuat di era bupati I Gede Winasa. Komandan Pangkalan TNI AU Ngurah Rai Kolonel Pnb Wayan Superman, usai bertemu Bupati I Putu Artha, Senin kemarin (21/8) mengatakan, dari sisi seorang penerbang, perlu ada bandara alternatif lagi di Bali.

Sehingga, mendukung wacana penambahan bandara di Buleleng untuk allternatif. “Ibaratnya pintu, Bali butuh dua pintu, kalau satu pintu kuncinya hilang bisa masuk pintu yang lain, “jelasnya.

Setidaknya, Bali memiliki dua bandara. Mengenai lokasi, tergantung kebijakan dengan berbagai petimbangannya.

Bisa mempertimbangkan ekonomi, potensi daerah yang perlu diangkat, apalagi ada destinasi wisata sehingga perlu bandara alternatif. Perlu dipertimbangkan juga efektif dan efisiennya jika akan dibangun bandara.

Secara umum mengenai lokasi bandara, kalau melihat bandara I Gusti Ngurah Rai sangat aman untuk penerbangan.

Secara psikologis, pilot yang akan mendarat atau terbang sudah tenang, karena tidak perlu memikirkan ada gunung.

Bali Utara, yakni Buleleng memungkinkan untuk dibuat bandara karena aman untuk penerbangan. Sedangkan untuk Jembrana, secara geografis memungkinkan ada bandara juga.

Meski memiliki daerah yang landai, namun perlu dipertimbangkan dari segi keamanan penerbangan.

Selain itu, wilayah udara Jembrana ini masuk wilayah untuk antrean pesawat yang akan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.” Semua serba mungkin. Siapa tahu nanti buat bandara kecil,” terangnya.

Dengan adanya bandara baru, nantinya tidak akan tumpang tindih walaupun secara jarak relatif dekat, seperti yang sudah ada di bandara Juanda Surabaya dengan Bandara Abdurahman Saleh di Malang, Jawa Timur.

Karena masyarakat yang saat ini menuntut serba cepat pun akan diuntungkan karena ada pilihan.

”Kita dukung di manapun tempatnya, asalkan sudah sesuai kajian dan kelayakan. Dengan adanya bandara alternatif tentu menjaga agar Bali tetap aman dan nyaman sebagai daerah tujuan wisata utama domestik maupun internasional, di samping juga akan memudahkan fungsi dan tugas kami di TNI AU,“ ujarnya.

Mengenai kunjungannya, dia mengaku untuk silaturahmi sekaligus perkenalan Komandan di Lanud I Gusti Ngurah Rai yang sudah delapan bulan bertugas demi meningkatkan sinergitas antar intansi di Bali.

”Sudah bertemu dengan bupati walikota se-Bali. Jembrana yang terakhir,” ujar perwira asal Buleleng ini.

Dalam kunjungannya ke Jembrana, Kolonel Pnb Wayan Superman menggunakan helikopter milik Basarnas dan mendarat di Lapangan Pecangakan.

“Kebetulan adik-adik tadi ada jadwal latihan ke Jembrana,” ujarnya. Bupati Jembrana I Putu Artha menyambut baik terhadap maksud dan tujuan kedatangan Danlananud. 

Selaku  tuan rumah dari  kabupaten paling barat pulau Bali, kunjungan ini bentuk kehormatan bagi Jembrana.

“Selain wujud koordinasi antar instansi, Bupati Artha juga memandang positif kunjungan Danlanud ke Jembrana sebagai bentuk motivasi bagi generasi muda Jembrana untuk meniru kesuksesan  putra  Bali menduduki posisi – posisi penting. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/