GIANYAR – Ombak besar yang sempat mengganas beberapa pekan lalu kini berangsur normal. Para nelayan sudah berani turun melaut.
Bahkan, perahu nelayan yang tadinya diamankan ke daratan, kini sudah berani ditepikan ke bibir pantai. Hanya saja, ombak besar yang berlalu menyisakan sejumlah kerusakan sarana.
Menurut Koordinator Pos I Balawista Pantai Lebih, Wayan Weta, sejak 5 hari yang lalu, ombak yang ganas mulai mereda.
“Nelayan sudah melaut. Lumayan ada tangkapan ikan,” ujar Weta yang juga nelayan di pantai Lebih itu.
Menurut Weta, ada tiga jenis ikan yang diperoleh nelayan yang melaut. Yakni tenggiri, tongkol dan lemuru. “Sudah ada nelayan yang dapat. Hasil tangkapan normal,” jelas Weta.
Diakui, keganasan ombak yang telah berlalu dianggap terganas dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Ini pengaruh sasih (bulan, red). Tapi tumben tahun ini yang paling ganas, untung sudah terlewati,” jelasnya.
Walau ombak ganas sudah terlewati, akan tetapi, keganasan ombak lalu membawa sejumlah kerusakan.
“Hampir sepanjang pantai di Gianyar mengalami kerusakan akibat amukan ombak. Terparah itu di Pantai Purnama dan Pantai Lebih,” terangnya.
Di pantai Lebih, sejumlah sarana, yakni paving tampak berhamburan. Tidak hanya itu, sebuah bale bengong atau gazebo rusak.
Pondasi bale bengong ambrol, sehingga berbahaya untuk diduduki. Gentengnya juga berjatuhan akibat hantaman ombak.
Kini, bale bengong itu dipasangi bambu supaya tidak roboh. Juga diikat tali sebagai penanda supaya tidak ada yang duduk di bale itu.
“Bale itu dibangun pada tahun 2010. Itu satu paket pengerjaannya dengan senderan di pantai ini,” jelas Weta.
Sejak senderan di bangun, ombak tidak sampai ganas. Ombak hanya sesekali naik ke daratan. “Tumben bikin hancur,” terangnya.