34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:47 PM WIB

Tokoh Jembrana Desak Gubernur Koster Wujudkan Tol Denpasar – Gilimanuk

NEGARA – Rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Denpasar  memang sudah lama ada. Bahkan saat I Gede Winasa menjabat bupati Jembrana,

rencana pembangunan jalan tol untuk mempercepat jarak tempuh karena jalan utama yang ada sekarang sering mengalami kemacetan sudah diwacanakan.

Namun, sampai sekarang belum terwujud. Dengan semakin kroditnya jalan utama jurusan Denpasar-Gilimanuk sebagai jalan poros Jawa-Bali-NTB, untuk ke Denpasar membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

Bahkan, jika terjadi kemacetan jarak tempuh akan semakin lama. Apalagi tidak ada jalur alternatif lain yang bisa ditempuh lebih cepat.

“Jalan tol Denpasar – Gilimanuk sangat diharapkan. Bukan saja untuk kepentingan Bali, tapi juga untuk kepentingan nasional,” ujar I Nyoman Ardiksa Sunu, salah satu tokoh adat.

Menurutnya, rencana pembangunan jalan Tol Denpasar – Gilimanuk sudah lama terdengar, tetapi sampai saat ini tidak terwujud

karena tidak ada kesungguhan untuk mewujudkan. “Kami berharap gubernur bisa mewujudkan sekarang,” ungkapnya.

I Kade Sudiana, salah satu Direktur Lembaga Pendidikan di Jembrana juga menyampaikan jalan tol Gilimanuk- Denpasar sangat penting untuk segera diwujudkan.

Tujuannya adalah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan Bali Barat dan Buleleng barat  dengan Bali tengah dan  selatan.

Sebab, kue pariwisata sekarang hanya fokus di Bali tengah dan selatan, sementara Bali barat dan utara masih sulit berkembang karena keterbatasan akses jalan.

“Padahal potensi pariwisata banyak ada, di mana kawasan wisata yang terintegrasi antara wisata pantai, alam banyak tersedia,” ungkapnya.

Selain pemerataan ekonomi, dampak kepentingan domestik juga akan mengurai kemacetan di Bali Selatan.

Sedangkan untuk kepentingan nasional, jalan Denpasar-Gilimanuk ini merupakan poros jalan nasional dari Sumatera hingga NTB.  Jalur ini merupakan akses barang dan jasa lintas Provinsi.

“Secara tertulis kami sudah sampaikan aspirasi ini ke gubernur Bali waktu kunjungan ke Jembrana. Rencananya kami akan sampaikan secara langsung,” ungkapnya.

Sebelumnya, saat Gubernur Bali I Wayan Koster berkunjung ke Kabupaten Jembrana Minggu (18/11) mengatakan jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk saat ini sering macet sehingga jarak tempuhnya tidak menentu.

Solusi untuk mempercepat jarak tempuh itu, apakah dengan jalan tol atau short cut  pihaknya intens berkoordinasi dengan Kementerian PU.

NEGARA – Rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Denpasar  memang sudah lama ada. Bahkan saat I Gede Winasa menjabat bupati Jembrana,

rencana pembangunan jalan tol untuk mempercepat jarak tempuh karena jalan utama yang ada sekarang sering mengalami kemacetan sudah diwacanakan.

Namun, sampai sekarang belum terwujud. Dengan semakin kroditnya jalan utama jurusan Denpasar-Gilimanuk sebagai jalan poros Jawa-Bali-NTB, untuk ke Denpasar membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.

Bahkan, jika terjadi kemacetan jarak tempuh akan semakin lama. Apalagi tidak ada jalur alternatif lain yang bisa ditempuh lebih cepat.

“Jalan tol Denpasar – Gilimanuk sangat diharapkan. Bukan saja untuk kepentingan Bali, tapi juga untuk kepentingan nasional,” ujar I Nyoman Ardiksa Sunu, salah satu tokoh adat.

Menurutnya, rencana pembangunan jalan Tol Denpasar – Gilimanuk sudah lama terdengar, tetapi sampai saat ini tidak terwujud

karena tidak ada kesungguhan untuk mewujudkan. “Kami berharap gubernur bisa mewujudkan sekarang,” ungkapnya.

I Kade Sudiana, salah satu Direktur Lembaga Pendidikan di Jembrana juga menyampaikan jalan tol Gilimanuk- Denpasar sangat penting untuk segera diwujudkan.

Tujuannya adalah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan Bali Barat dan Buleleng barat  dengan Bali tengah dan  selatan.

Sebab, kue pariwisata sekarang hanya fokus di Bali tengah dan selatan, sementara Bali barat dan utara masih sulit berkembang karena keterbatasan akses jalan.

“Padahal potensi pariwisata banyak ada, di mana kawasan wisata yang terintegrasi antara wisata pantai, alam banyak tersedia,” ungkapnya.

Selain pemerataan ekonomi, dampak kepentingan domestik juga akan mengurai kemacetan di Bali Selatan.

Sedangkan untuk kepentingan nasional, jalan Denpasar-Gilimanuk ini merupakan poros jalan nasional dari Sumatera hingga NTB.  Jalur ini merupakan akses barang dan jasa lintas Provinsi.

“Secara tertulis kami sudah sampaikan aspirasi ini ke gubernur Bali waktu kunjungan ke Jembrana. Rencananya kami akan sampaikan secara langsung,” ungkapnya.

Sebelumnya, saat Gubernur Bali I Wayan Koster berkunjung ke Kabupaten Jembrana Minggu (18/11) mengatakan jalan jurusan Denpasar-Gilimanuk saat ini sering macet sehingga jarak tempuhnya tidak menentu.

Solusi untuk mempercepat jarak tempuh itu, apakah dengan jalan tol atau short cut  pihaknya intens berkoordinasi dengan Kementerian PU.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/