25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:55 AM WIB

Sekolah Terancam Ambrol, Aktivitas di SDN 1 Sepang Kelod Dibatasi

 

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng meminta aktivitas di SDN 1 Sepang Kelod dibatasi. Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan para siswa yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

 

Saat ini kondisi di SDN 1 Sepang Kelod memang kekhawatiran. Air yang mengalir di Tukad Pulukan menggerus tebing dan pondasi sekolah. Bahkan sebagian bangunan di Taman Kanak-Kanak Widi Darma sudah hilang digerus air. Bangunan sekolah itu masih satu halaman dengan SDN 1 Sepang Kelod.

 

Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Surya Bharata mengatakan, kondisi sekolah memang sangat mengkhawatirkan. Ia telah menyurati kepala sekolah dan pihak desa. Meminta agar aktivitas di sekolah dibatasi.

 

“Kalau mau ada aktivitas belajar mengajar, cukup gunakan dua ruang kelas saja. Karena kondisi kelas yang lainnya cukup mengkhawatirkan,” kata pria yang akrab disapa Gus Surya itu.

Disdikpora juga meminta agar sekolah berkoordinasi secara intens dengan pihak kecamatan dan desa. “Harus ada upaya mitigasi kalau ada air bah datang,” imbuhnya.

 

Pihak Disdikpora serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng juga disebut telah bertemu dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida guna mengusulkan perbaikan. Proses perbaikan diharapkan dapat dilakukan pada tahun 2022 mendatang.

 

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, pihaknya sudah sempat melakukan pengukuran di Tukad Pulukan.

 

Diperkirakan butuh kawat batu bronjong sepanjang 50 meter hingga 100 meter untuk menyelamatkan bantaran Tukad Pulukan dari gerusan air yang makin deras.

 

“Kami sudah sempat bertemu dengan BWS Bali Penida. Kami usulkan supaya bisa dilakukan perbaikan tahun 2022. Mudah-mudahan bisa disetujui, sehingga bisa dilakukan penanganan lebih cepat,” kata Adiptha.

 

Pihaknya pun berharap agar BWS Bali Penida dapat melakukan rehabilitasi Tukad Pulukan secara tuntas. Mengingat cukup banyak aset masyarakat yang berada di bantaran Tukad Pulukan.

 

SINGARAJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng meminta aktivitas di SDN 1 Sepang Kelod dibatasi. Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan para siswa yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

 

Saat ini kondisi di SDN 1 Sepang Kelod memang kekhawatiran. Air yang mengalir di Tukad Pulukan menggerus tebing dan pondasi sekolah. Bahkan sebagian bangunan di Taman Kanak-Kanak Widi Darma sudah hilang digerus air. Bangunan sekolah itu masih satu halaman dengan SDN 1 Sepang Kelod.

 

Sekretaris Disdikpora Buleleng Ida Bagus Surya Bharata mengatakan, kondisi sekolah memang sangat mengkhawatirkan. Ia telah menyurati kepala sekolah dan pihak desa. Meminta agar aktivitas di sekolah dibatasi.

 

“Kalau mau ada aktivitas belajar mengajar, cukup gunakan dua ruang kelas saja. Karena kondisi kelas yang lainnya cukup mengkhawatirkan,” kata pria yang akrab disapa Gus Surya itu.

Disdikpora juga meminta agar sekolah berkoordinasi secara intens dengan pihak kecamatan dan desa. “Harus ada upaya mitigasi kalau ada air bah datang,” imbuhnya.

 

Pihak Disdikpora serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng juga disebut telah bertemu dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida guna mengusulkan perbaikan. Proses perbaikan diharapkan dapat dilakukan pada tahun 2022 mendatang.

 

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, pihaknya sudah sempat melakukan pengukuran di Tukad Pulukan.

 

Diperkirakan butuh kawat batu bronjong sepanjang 50 meter hingga 100 meter untuk menyelamatkan bantaran Tukad Pulukan dari gerusan air yang makin deras.

 

“Kami sudah sempat bertemu dengan BWS Bali Penida. Kami usulkan supaya bisa dilakukan perbaikan tahun 2022. Mudah-mudahan bisa disetujui, sehingga bisa dilakukan penanganan lebih cepat,” kata Adiptha.

 

Pihaknya pun berharap agar BWS Bali Penida dapat melakukan rehabilitasi Tukad Pulukan secara tuntas. Mengingat cukup banyak aset masyarakat yang berada di bantaran Tukad Pulukan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/