DENPASAR – Sarasahen pendidikan yang digelar di Gedung Wisma Sabha, Kantor Gubenur Bali, kemarin menjadi ajang curhat penyelenggara pendidikan di Bali.
Namun, di pengujung acara saat Gubernur Pastika bicara suasana langsung tegang. Dengan nada tinggi, Pastika minta sekolah-sekolah di Karangasem melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Terutama SMA dan SMK negeri. Menurut Pastika, bencana erupsi Gunung Agung bukanlah alasan untuk meniadakan UNBK dan lebih memilih UNPK (Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas).
Bahkan, Pastika meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bali memaksa sekolah yang tidak mau menggelar UNBK.
Kecuali sekolah yang ada di kawasan rawan bencana (KRB) atau radius 6 kilometer dari puncak gunung.
“Kalau Karangasem nggak mau, paksa dia mau, harus. Nggak ada urusan letus meletus itu, haruslah. Jangan cari alasan gunung meletus. Sedikit-sedikit gunung meletus.
Gunung meletus kecil kok jadi alasan. Itu alasan saja, nggak bisa, harus ikut (UNBK, Red),” kata Pastika dengan nada tinggi.