32.7 C
Jakarta
24 April 2024, 17:15 PM WIB

Koleksi 21.666 Jiwa Penduduk Miskin, BPS Tabanan Klaim Turun Drastis

TABANAN – Badan pusat statistik (BPS) Tabanan mencatat dalam kurun lima tahun terakhir penduduk miskin Tabanan terbilang rendah.

Tahun 2013 penduduk miskin Tabanan 5,21 persen, tahun 2014 naik sebesar 5,61 persen, tahun 2015, turun 5,52 persen, tahun 2016 turun 5,00 persen, tahun 2017 jadi 4,92, dan tahun 2018 menjadi sebesar 4,46 persen.

Berdasar data di atas jumlah penduduk miskin Tabanan terus mengalami penurunan mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2018 lalu.

Kepala BPS Tabanan Indra Susilo mengatakan, 4,46 persen penduduk miskin Tabanan masih kategori miskin, dan Tabanan saat ini peringkat keempat penduduk terendah miskin setelah tiga kabupaten/kota Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Survei penduduk miskin yang mencapai 4,46 persen dilakukan setahun dua kali per semester (6 bulan sekali) pada bulan Maret dan September dengan pengumpulan data makro.

“Kami tidak ambil sampel survei per kecamatan. Tetapi mengumpulkan data level kabupaten. Dengan

Jumlah sampel menyasar rumah tangga menggunakan metodologi atau secara keilmuan statistik,” jelasnya.

Penurunan penduduk miskin Tabanan disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena  perbaikan ekonomi, meski pertumbuhan ekonomi secara nasional tidak terlalu signifikan.

Kemudian tersedianya lapangan kerja. Lapangan kerja tersebut tidak hanya tersedia di Tabanan, tetapi juga memungkinan penduduk Tabanan bekerja ke luar daerah Tabanan.

Seperti Badung dan Denpasar. Menurunnya angka kemiskinan juga disebabkan terkendalinya harga bahan pokok yang selama ini menjadi pengeluaran utama penduduk miskin, khususnya beras, daging sapi, telur ayam ras, mie instan, dan gula pasir.

“Dari 4,46 persen ada sekitar 21.666 jiwa penduduk miskin dari total jumlah penduduk Tabanan 443.500 jiwa,” ungkap pria berusia 54 tahun. 

Di sisi lain dia pun menjelaskan menurun angka kemiskinan di Tabanan juga berdampak pada angka  pengangguran.

Tahun 2017 pengangguran mencapai 1,79 persen menurun dari tahun 2018 menjadi 1,43 persen. Pengangguran, bisa jadi karena memang tidak bekerja, maupun sedang menunggu pekerjaan. 

“Dari angka tersebut Tabanan masih kategori rendah untuk tingkat pengangguran,” pungkasnya.

TABANAN – Badan pusat statistik (BPS) Tabanan mencatat dalam kurun lima tahun terakhir penduduk miskin Tabanan terbilang rendah.

Tahun 2013 penduduk miskin Tabanan 5,21 persen, tahun 2014 naik sebesar 5,61 persen, tahun 2015, turun 5,52 persen, tahun 2016 turun 5,00 persen, tahun 2017 jadi 4,92, dan tahun 2018 menjadi sebesar 4,46 persen.

Berdasar data di atas jumlah penduduk miskin Tabanan terus mengalami penurunan mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2018 lalu.

Kepala BPS Tabanan Indra Susilo mengatakan, 4,46 persen penduduk miskin Tabanan masih kategori miskin, dan Tabanan saat ini peringkat keempat penduduk terendah miskin setelah tiga kabupaten/kota Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Survei penduduk miskin yang mencapai 4,46 persen dilakukan setahun dua kali per semester (6 bulan sekali) pada bulan Maret dan September dengan pengumpulan data makro.

“Kami tidak ambil sampel survei per kecamatan. Tetapi mengumpulkan data level kabupaten. Dengan

Jumlah sampel menyasar rumah tangga menggunakan metodologi atau secara keilmuan statistik,” jelasnya.

Penurunan penduduk miskin Tabanan disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena  perbaikan ekonomi, meski pertumbuhan ekonomi secara nasional tidak terlalu signifikan.

Kemudian tersedianya lapangan kerja. Lapangan kerja tersebut tidak hanya tersedia di Tabanan, tetapi juga memungkinan penduduk Tabanan bekerja ke luar daerah Tabanan.

Seperti Badung dan Denpasar. Menurunnya angka kemiskinan juga disebabkan terkendalinya harga bahan pokok yang selama ini menjadi pengeluaran utama penduduk miskin, khususnya beras, daging sapi, telur ayam ras, mie instan, dan gula pasir.

“Dari 4,46 persen ada sekitar 21.666 jiwa penduduk miskin dari total jumlah penduduk Tabanan 443.500 jiwa,” ungkap pria berusia 54 tahun. 

Di sisi lain dia pun menjelaskan menurun angka kemiskinan di Tabanan juga berdampak pada angka  pengangguran.

Tahun 2017 pengangguran mencapai 1,79 persen menurun dari tahun 2018 menjadi 1,43 persen. Pengangguran, bisa jadi karena memang tidak bekerja, maupun sedang menunggu pekerjaan. 

“Dari angka tersebut Tabanan masih kategori rendah untuk tingkat pengangguran,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/