31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:05 AM WIB

Diterjang Angin Kencang dan Hujan Lebat, Dapur Warga Rata dengan Tanah

NEGARA – Sebuah bangunan dapur milik warga Munduk Tumpeng Kelod, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Sabtu (23/4) siang ambruk dan rata dengan tanah.

Dapur dengan bahan anyaman bambu milik Wayan Muliarta, 41, warga setempat ambruk setelah diterjang hujan dan angin kencang.

Kalaksa BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana menjelaskan, dapur milik Muliarta ambruk sekitar pukul 12.00 wita.

Pihaknya menerima informasi kejadian tersebut sekitar satu jam kemudian dan langsung mendatangi lokasi untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan.

Lebih lanjut kata Eko, dari informasi pemilik rumah, dapur tersebut ambruk saat hujan deras disertai angin kencang.

Diduga karena tak mampu menahana hujan dan angin, dapur semi permanen yang berukuran 3×5 meter roboh. “Bangunan dapur roboh karena tidak kuat menahan hujan dan angin kencang,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, seluruh peralatan dapur milik korban tertimpa atap bangunan dan sebagian rusak.

“Sesuai perkiraan korban mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta,”imbuhnya.

Semmentara akibat musibah ambruknya dapur milik warga, mantan Camat Pekutatan ini mengimbau pada masyarakat untuk selalu waspada.

 

Karena berdasarkan informasi dari BMKG di wilayah Bali, akan mengalami cuaca ekstrem. Hujan deras dan angin akan terjadi hingga beberapa hari kedepan. “Dampak banjir dan longsor juga harus diwaspadai,” terangnya. 

NEGARA – Sebuah bangunan dapur milik warga Munduk Tumpeng Kelod, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Sabtu (23/4) siang ambruk dan rata dengan tanah.

Dapur dengan bahan anyaman bambu milik Wayan Muliarta, 41, warga setempat ambruk setelah diterjang hujan dan angin kencang.

Kalaksa BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana menjelaskan, dapur milik Muliarta ambruk sekitar pukul 12.00 wita.

Pihaknya menerima informasi kejadian tersebut sekitar satu jam kemudian dan langsung mendatangi lokasi untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan.

Lebih lanjut kata Eko, dari informasi pemilik rumah, dapur tersebut ambruk saat hujan deras disertai angin kencang.

Diduga karena tak mampu menahana hujan dan angin, dapur semi permanen yang berukuran 3×5 meter roboh. “Bangunan dapur roboh karena tidak kuat menahan hujan dan angin kencang,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, seluruh peralatan dapur milik korban tertimpa atap bangunan dan sebagian rusak.

“Sesuai perkiraan korban mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta,”imbuhnya.

Semmentara akibat musibah ambruknya dapur milik warga, mantan Camat Pekutatan ini mengimbau pada masyarakat untuk selalu waspada.

 

Karena berdasarkan informasi dari BMKG di wilayah Bali, akan mengalami cuaca ekstrem. Hujan deras dan angin akan terjadi hingga beberapa hari kedepan. “Dampak banjir dan longsor juga harus diwaspadai,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/