27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:30 AM WIB

Peralihan Musim, BMKG Himbau Masyarakat Bali Waspada Cuaca Ekstrem

NEGARA –Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan himbauan waspada bagi masyarakat.

Himbauan pihak BMKG ini menyusul adanya potensi cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan lebat menjelang peralihan musim.

Seperti disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana BMKG Bali Rakhmat Prasetia. Dikonfirmasi, Sabtu (23/3), pihaknya menghimbau agar masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar pesisir selatan perairan Bali waspada dengan munculnya gelombang tinggi.

Munculnya potensi gelombang tinggi, kata Rakhmat, terjadi akibat dari pertumbuhan cyclone di utara Australia.

“Itulah kenapa gelombangnya cukup tinggi, selatan Jembrana. dan beberapa hari ini hujan lebat terus,” jelasnya.

Bahkan sesuai prakiraan, cuaca ekstrem dengan munculnya gelombang tinggi akan berlangsung hingga seminggu ke depan.

Dijelaskan, berdasarkan pemantauan BMKG Stasiun Klimatologi Negara, ada tarikan masa udara di selatan Australia, sehingga konvergensi di atas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat dan Timur tumbuh awan banyak, dan berdampak terjadinya hujan lebat dan gelombang tinggi.

“Karena ada pertumbuhan awan intensif, sehingga wilayah Bali (khususnya Negara) beberapa hari ini cukup ekstrem,” terangnya.

Menurut Rakhmat, terjadinya cuaca ekstrem ini diakui sebagai kejadian yang biasa menjelang peralihan musim kemarau pada April mendatang.

“Sudah biasa pada masa peralihan musim, April sudah masuk musim kemarau,” tandasnya.

Untuk itu, sebagai upaya antisipasi, pihak BMKG kata Rakhmat telah memberikan peringatan cuaca kepada sejumlah instansi dan masyarakat, terutama nelayan. 

NEGARA –Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan himbauan waspada bagi masyarakat.

Himbauan pihak BMKG ini menyusul adanya potensi cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan lebat menjelang peralihan musim.

Seperti disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana BMKG Bali Rakhmat Prasetia. Dikonfirmasi, Sabtu (23/3), pihaknya menghimbau agar masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar pesisir selatan perairan Bali waspada dengan munculnya gelombang tinggi.

Munculnya potensi gelombang tinggi, kata Rakhmat, terjadi akibat dari pertumbuhan cyclone di utara Australia.

“Itulah kenapa gelombangnya cukup tinggi, selatan Jembrana. dan beberapa hari ini hujan lebat terus,” jelasnya.

Bahkan sesuai prakiraan, cuaca ekstrem dengan munculnya gelombang tinggi akan berlangsung hingga seminggu ke depan.

Dijelaskan, berdasarkan pemantauan BMKG Stasiun Klimatologi Negara, ada tarikan masa udara di selatan Australia, sehingga konvergensi di atas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat dan Timur tumbuh awan banyak, dan berdampak terjadinya hujan lebat dan gelombang tinggi.

“Karena ada pertumbuhan awan intensif, sehingga wilayah Bali (khususnya Negara) beberapa hari ini cukup ekstrem,” terangnya.

Menurut Rakhmat, terjadinya cuaca ekstrem ini diakui sebagai kejadian yang biasa menjelang peralihan musim kemarau pada April mendatang.

“Sudah biasa pada masa peralihan musim, April sudah masuk musim kemarau,” tandasnya.

Untuk itu, sebagai upaya antisipasi, pihak BMKG kata Rakhmat telah memberikan peringatan cuaca kepada sejumlah instansi dan masyarakat, terutama nelayan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/