SEMARAPURA – Perkembangan sektor pariwisata Nusa Penida beberapa tahun terakhir, sebelum Pandemi Covid-19, membuat warga Nusa Penida yang sebelumnya melakukan transmigrasi ke luar daerah kembali ke kampung halaman.
Hanya saja rencana mereka untuk ikut membangun dan menikmati perkembangan sektor pariwisata Nusa Penida pupus akibat dampak wabah virus korona. Bahkan mereka kini menambah jumlah KK kurang mampu atau miskin di Nusa Penida.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Senin (22/3), mengungkapkan Ketut Suparta asal Desa Batukandik merupakan salah satu warga transmigrasi asal Nusa Penida yang pulang kampung untuk bisa menikmati perkembangan sektor pariwisata Nusa Penida.
Namun karena adanya wabah virus corona, targetnya itu tidak terealisasi. Bahkan kini Suparta dan keluarganya masuk dalam data KK kurang mampu.
“Bahkan karena tidak memiliki tempat tinggal layak di kampungnya Nusa Penida, akhirnya terdata sebagai KK Miskin penerima bantuan bedah rumah,” ungkapnya.
Selain karena adanya warga transmigrasi yang pulang kampung, menurutnya peningkatan usulan bedah rumah di Kecamatan Nusa Penida juga terjadi akibat adanya KK kurang mampu baru yang tidak memiliki tempat tinggal.
“Saya minta usulan bedah rumah dilengkapi dengan proposal, bukan sekedar daftar nama dalam sebuah lembaran kertas. Begitu juga dengan Identitas Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (IDDTKS). Jika tidak mampu melengkapi persyaratan tersebut, maka verifikasi terhadap warga calon penerima bantuan tidak akan dilakukan oleh dinas,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya mengatakan, program bedah rumah untuk Kecamatan Nusa Penida di tahun 2021 ini total berjumlah 35 unit.
“Anggaran masing-masing unit sebesar Rp 35 juta,” tandasnya.