AMLAPURA – Ritual Ngeneng Ngening atau Nyepi dengan Eka Brata digelar di beberapa Desa Adat di Karangasem. Seperti di seluruh Desa Adat se – Kecamatan Selat.
Dimana warga desa di Kecamatan Selat tidak boleh keluar dan melakukan aktifitas seperti berdagang atau berjualan.
Semua toko tutup. Warga juga tidak diperbolehkan keluar rumah. Mereka hanya diam dalam rumah. Namun beda dengan Nyepi.
Karena saat Ngeneng Ngening hanya Eka Berata yang tidak boleh yakni bepergian. Kalau mau bekerja dari rumah diperbolehkan.
Di Desa Adat Geriana Kangin Nganeng Ngening dijalankan dengan khusyuk krama setempat. Warga hanya diam di rumah.
Mereka juga melakukan persembahyangan di sanggah, dengan maturan Ajuman putih kuning, rayunan putih kuning, sayut pageh tuuh dan pejatian.
Sementara sayut pagah tuuh di tatap olah masing masing keluarga di rumah. Ini merupakan nuas ica atau mohon keselamatan kepada Tuhan agar dianugerahi kesehatan dan umur panjang serta dijaukan dari Covid 19.
“Kami di Desa Adat Geriana Kangin melaksanakan ritual ini dengan khusyuk. Warga kami menyambut baik imbauan dari Majelis Alit Desa Pakraman Selat,” ujar Bendesa adat Geriana Kangin Jro Ketut Yasa.
Sebelum ditatap, sayut pageh tuuh tersebut dihaturkan di sanggah Kemulan atau Betara Guru.
Pecalang Desa Adat Geriana Kangin berjaga di depan Pura Puseh Geriana Kangin tepat dipintu masuk desa. Mereke berjaga bersama dengan tim Covid – 19 Desa Adat Geriana Kangin.
Beberapa warga dari luar desa sempat ada yang datang, namun dicegat pecalang. Kalau ada kebutuhan yang mendesak diijinkan masuk setelah kendaraan mereka di semprot dengan disinfektan.
Beberapa warga asal Manggis sempat datang untuk kepentingan tertentu. Ini karena tidak semua desa adat melaksanakan Nyepi atau Ngeneng Ngening di Karangasem.
Ngeneng Ngening sendiri dilakukan sampai pagi ini.