RadarBali.com – Sejak Gunung Agung ditetapkan status siaga, warga yang tinggal di lereng Gunug Agung banyak yang meninggakan kampung halamannya.
Selain di mengungsi di wilayah Klungkung, Gianyar, Denpasar, Singaraja, Badung, dan Tabanan, sebagian pengungsi memilih mengungsi ke wilayah Jembrana.
Mayoritas pengungsi itu datang dari Karangasem untuk mengungsi ke Desa Asah Duren dan Desa Gumrih, Kecamatan Pekutatan.
Mereka mengungsi ke rumah saudaranya di dua desa tersebut. “Sekarang masih dalam proses pendataan,” kata Camat Pekutatan I Komang Dhiyatmika, Sabtu (23/9) siang.
Para pengungsi sampai di dua desa tersebut Jumat malam (22/9) setelah status Gunung Agung naik status menjadi awas.
Mereka mengungsi ke Jembrana menggunakan mobil pribadi bersama anggota keluarga dan barang berharganya.
Perbekel Desa Asahduren I Nyoman Mandia dikonfirmasi terpisah mengatakan dari pendataan awal sudah ada 29 orang dari Karangasem.
Sebagian besar berada di rumah keluarga di Banjar Temukus, Desa Asah Duren. Sementara itu, di Desa Gumrih dilaporkan ada enam orang.”Kami masih data, mereka ke rumah warga,” ujarnya