RadarBali.com – Pengungsi dari daerah rawan terdampak erupsi Gunung Agung Karangasem ke wilayah Jembrana terus bertambah.
Para pengungsi tersebar di sejumlah desa di Pekutatan. Diperkirakan jumlah pengungsi akan terus bertambah, karena saat ini masih dalam pendataan petugas berwenang.
Ya, pasca Gunung Agung naik status menjadi awas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana menyebarkan surat edaran ke semua Camat untuk melakukan pemantauan perkembangan situasi di wilayahnya.
Karena tidak menutup kemungkinan ada pengungsi masuk wilayah Jembrana, terutama yang memiliki kerabat di Jembrana.
“Kami minta segera mendata dan dilaporkan pada bupati,” kata Kepala BPBD Jembrana Ketut Eko Susilo Artha Pramana.
Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga pukul 12.00 wita terdata sebagai pengungsi di beberapa desa di Kecamatan Pekutatan sementara sebanyak 9.
Di antaranya, Desa Pekutatan 7 orang, Desa Gumrih 7 orang, Desa Pengragoan 43 orang, Desa Asahdure 25 orang, dan Desa Manggissasri 9 orang.
Semua orang yang mengungsi tersebut datang secara mandiri dan tinggal di rumah kerabatnya. Kemungkinan akan bertambah lagi karena pengungsi datang secara tiba-tiba dan sporadis sehingga sulit terdata.
Seperti di wilayah Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana yang dilaporkan ada pengungsi, namun masih dilakukan pendataan secara menyeluruh oleh pihak berwenang.