RadarBali.com – Pengungsi di posko Sutasoma, Kecamatan Sukawati terus mendapat hiburan. Kali ini sekitar 60 anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Yudistira Batuan mendatangi posko.
Mereka membawa barong ket dan gamelan, lalu beraksi dihadapan pengungsi. Ya, setiba di posko pengungsian Sutasoma sekitar pukul 09.00, rombongan barong cilik ini menuju ruang serbaguna untuk menghibur para pengungsi.
Kepala Sekolah PAUD Yudistira Batuan, Ni Wayan Armini, menyatakan, hiburan barong di pengungsian ini bertujuan untuk menggugah rasa empati anak-anak sejak dini terhadap penderitaan orang lain.
“Sekaligus sebagai upaya pelestarian seni budaya Bali,” ujar Armini. Menurut Armini, kegiatan yang biasa disebut Ngelawang itu sudah menyiapkan diri sejak dua minggu lalu.
Terutama untuk persiapan dua barong yang dibuat secara khusus oleh anak-anak dibantu orangtua dan para guru.
Adapun dua barong ket cilik yang digunakan pentas menggunakan bahan-bahan kerajinan. Bahannya berupa kertas dan kardus bekas yang didaur ulang kembali.
Selain semangat mengerjakan barong, puluhan anak-anak ini juga antusias ketika berjalan kaki menuju posko pengungsian. Kebetulan, lokasi PAUD tidak begitu jauh.
Dari sekolah mereka, hingga ke posko, barong ditarikan diiringi gamelan. Hingga membuat heboh pengguna jalan.
Selain menghibur, anak-anak PAUD ini juga menyumbang bagi anak-anak pengungsi. Sumbangan itu berupa sikat gigi dan pasta gigi anak-anak