RadarBali.com – Sungguh malang nian nasib yang dialami buah hati dari pasangan I Gede Budayana, 28 dan I Kadek Lestari, 26.
Buah hati pasangan pengungsi Gunung Agung berjenis kelamin laki-laki terlahir normal, namun dengan kondisi kelainan bawaan di bagian punggung belakang.
Bayi laki-laki yang lahir Minggu (22/10) dini hari sekitar pukul 02.30 di Bidan Wahyuni memilik benjolan dibelakang punggung sebesar telur puyuh. Disebut-sebut si bayi lahir tanpa tulang belakang.
Karena kelainan bawaan itu, byi pengungsi asal Banjar Butus, Desa Buana Giri, Bebandem, Karangasem itu dirujuk dua kali. Awalnya di RS Klungkung kemudian ke RS Sanglah, Denpasar.
“Saya belum bisa masuk ruangan karena belum waktuya berkunjung,” ujar Gede Budayana, ayah si bayi di Sal Cempaka RS Sanglah.
Buah hatinya terlahir dengan berat badan 3.700 gram dan panjang badan 51 cm. Lahir pas di usia kandungan 9 bulan.
Dia mengetahui buah hatinya memiliki benjolan di belakang punggung dari Bidan Wahyuni. “Saya heran diberitahu pertama kali anak saya ada kelainan bawaan.
Katanya ada benjolan di bagian punggung belakang sebesar telur puyuh. Sementara hasil USG kondisi normal dan tidak ada gejala apapun,” ujar pria yang bekerja sebagai buruh batu padas ini.
Menurut Budayana, dokter yang merawat buah hatinya di RSUD Klungkung belum memberikan keterangan yang jelas mengenai penyakit yang diderita buah hatinya.
Apakah buah hatinya memiliki tulang belakang atau tidak. Hingga saat ini baik dokter RSUD Klungkung maupun RS Sanglah belum ada hasil diagnosis medis.
“Saya masih menunggu hasil diagnosis dokter RS Sanglah,” paparnya