RadarBali.com – Menurut Lesto Prabhancana, narasumber kebencanaan dan mitigasi bencana Kementerian Pekerjaan Umum, ada dua kemungkinan penyebab gempa vulkanik dangkal dan dalam terus menurun.
Kemungkinan pertama, aktivitas magma sudah menurun. Kemungkinan kedua, lanjut Lesto, magma sudah menemukan jalan sehingga jumlah gempa terus menurun.
Yang ada hanya gempa hembusan saja. “Kondisi Gunung Agung masih sangat dinamis. Indikator yang terjadi saat ini semua mengarah terjadinya erupsi,” tukas pria yang hobi bertani itu.
Di sisi lain, Kabid Mitigasi dan Bencana Gunungapi PVMBG, Gede Suantika, menjelaskan jika pascaletusan freatik, kepulan abu jatuh ke arah timur dan tenggara, tepatnya di wilayah Kecamatan Abang.
Namun, abu kemudian cepat diguyur hujan dan hilang. “Hari ini (kemarin, Red), erupsi freatik tidak berlanjut dan dilanjutkan
aktivitas asap solfatara warna putih tebal dan kelabu. Asap condong ke arah timur dari puncak,” ungkap Suantika.