SINGARAJA – Hujan badai yang mengguyur wilayah Buleleng pada Selasa (22/1) malam hingga Rabu (23/1) dini hari, berdampak pada sejumlah bencana.
Kawasan pesisir Buleleng, mulai dari wilayah Kecamatan Banjar hingga Tejakula, porak poranda akibat diterjang hujan badai.
Kapal rescue milik BPBD Buleleng yang kandas di Pantai Camplung, Kelurahan Banyuasri, juga mengalami kerusakan parah.
Kapal yang sempat rusak karena dihempas gelombang pasang pada awal Januari lalu, kini kembali dihempas gelombang pasang. Akibatnya kerusakan kapal makin parah.
Atap kapal berbahan fiber itu, kini pecah. Badan kapal juga sudah pecah karena gelombang pasang. Panel kemudi pun sudah terlepas dari badan kapal. Kerusakan itu terbilang sangat parah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan akibat badai yang menerjang Buleleng pada Selasa malam.
Selain gelombang pasang, BPBD Buleleng juga menerima laporan longsor di sejumlah titik. “Ini hampir merata di seluruh Buleleng. Terutama di wilayah pesisir,” kata Suadnyana.
Menurutnya BPBD Buleleng telah menyampaikan himbauan dini pada masyarakat di pesisir pantai, utamanya kelompok nelayan. Himbauan itu telah disampaikan sepekan lalu.
“Memang ada prediksi gelombang pasang. Sudah kami sampaikan minggu lalu. Potensinya sekitar 3-4 meter dan kemungkinan terjadi sampai awal Februari. Kami juga himbau masyarakat agar lebih waspada,” tegasnya.
Hingga kini BPBD Buleleng terus menghimpun laporan kerusakan dari seluruh wilayah di Buleleng. Sementara kerusakan dilaporkan terjadi di 20 titik, dengan kerugian hingga Rp 728 juta.