34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 12:59 PM WIB

Kehabisan Uang, Ngamen di Pasar, 5 Remaja Bertato Diciduk

NEGARA – Lima pengamen yang biasa mangkal di Pasar Negara, Rabu pagi (24/4) diciduk.

Kelima remaja itu diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana, karena dinilai mengganggu ketertiban umum, sehingga dipulangkan ke daerah asalnya.

Kasatpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan, lima remaja yang diamankan berdasarkan laporan masyarakat karena mengganggu ketertiban umum di wilayah Jembrana. “Mereka dinilai mengganggu ketertiban umum, jadi kami amankan ke kantor,” terangnya.

Usai diamankan, kata Rai Budhi, lima remaja dengan tubuh penuh tatto tersebut selanjutnya diserahkan pada Dinas Sosial Jembrana untuk dipulangkan ke daerah asalnya.

“Mereka diantar ke Pelabuhan Gilimanuk, biar pulang daerah asalnya,” tandasnya.

Sementara itu, dari pengakuan kelima pengamen, mereka terpaksa nekat mengamen di Pasar Negara karena kehabisan bekal dan uang saat hendak pulang ke daerah asalnya di Sidoarjo, Jawa Timur.

Mereka terpaksa mengamen berlima agar bisa membeli makan dan ongkos pulang. “Kami terpaksa ngamen untuk beli makan pak,” tukasnya.

NEGARA – Lima pengamen yang biasa mangkal di Pasar Negara, Rabu pagi (24/4) diciduk.

Kelima remaja itu diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana, karena dinilai mengganggu ketertiban umum, sehingga dipulangkan ke daerah asalnya.

Kasatpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan, lima remaja yang diamankan berdasarkan laporan masyarakat karena mengganggu ketertiban umum di wilayah Jembrana. “Mereka dinilai mengganggu ketertiban umum, jadi kami amankan ke kantor,” terangnya.

Usai diamankan, kata Rai Budhi, lima remaja dengan tubuh penuh tatto tersebut selanjutnya diserahkan pada Dinas Sosial Jembrana untuk dipulangkan ke daerah asalnya.

“Mereka diantar ke Pelabuhan Gilimanuk, biar pulang daerah asalnya,” tandasnya.

Sementara itu, dari pengakuan kelima pengamen, mereka terpaksa nekat mengamen di Pasar Negara karena kehabisan bekal dan uang saat hendak pulang ke daerah asalnya di Sidoarjo, Jawa Timur.

Mereka terpaksa mengamen berlima agar bisa membeli makan dan ongkos pulang. “Kami terpaksa ngamen untuk beli makan pak,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/