SINGARAJA – Satuan Tugas Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan covid-19.
Sehingga tidak terjadi peningkatan kasus. Terlebih menjelang libur panjang yang terjadi pada akhir pekan mendatang.
Arus mobilitas pada libur panjang pekan depan, dikhawatirkan akan memicu peningkatan kasus, setelah sempat melandai.
Sekretaris Satgas Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, satuan tugas akan segera menyusun rencana aksi yang bersifat strategis.
Suyasa menyebut peningkatan mobilitas penduduk yang berpotensi terjadi pada akhir pekan depan, memang bisa saja memicu peningkatan kasus.
Untuk itu ia mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menerapakan protokol kesehatan. Khusus di Buleleng, Suyasa menyebut perayaan Hari Raya Maulid Nabi tidak menimbulkan kerumunan yang signifikan.
Berbeda dengan perayaan hari raya Idul Fitri. Ia meyakini para pemimpin umat sudah menyusun strategi dalam proses peribadahan.
“Nanti kami akan bicarakan dengan ulama dan pimpinan umat. Supaya proses peribadahan bisa tetap berjalan, protokol kesehatan juga berjalan. Kami harap perayaan ibadah tidak sampai keluar wilayah,” kata Suyasa.
Sementara untuk kegiatan wisata, Suyasa menyatakan tetap berjalan. Satuan tugas telah meminta Dinas Pariwisata Buleleng memperkuat kapasitas para pengelola objek wisata.
Sehingga penerapan protokol kesehatan bisa dilaksanakan dengan makin baik. “Secara umum tempat wisata yang ada di Buleleng sudah siap menerima kedatangan wisatawan.
Hanya saja perlu diingatkan kembali soal daya tampung di objek wisata itu. Jangan sampai berkerumun, apalagi sampai berdesak-desakan.
Langkah pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan, harus tetap dikedepankan,” tegas Suyasa.
Untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan, Satgas telah meminta Satuan Polisi Pamong Praja Buleleng meningkatkan intensitas patroli pada pekan depan. Terutama di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.
