RadarBali.com – Kasus Narkoba dari tahun ke tahun di Buleleng pun terus mengalami peningkatan. Berdasar data, pada tahun 2015 terjadi 24 kasus dan pada tahun 2016 terjadi 47 kasus Narkotika.
Sedangkan pada tahun 2017 hingga bulan November ini, sudah terjadi 50 kasus Narkotika. Meningkatnya kasus narkotika di Buleleng dari tahun ke tahun ini pun membuat pihak Satresbnarkoba Polres Buleleng geram.
Anehnya lagi, banyak pihak yang seakan nyinyir kalau pihak kepolisian hanya bisa menangkap pelaku saja, sedangkan pihaknya tidak pernah di test urine.
Kasatresnarkoba Polres Buleleng, AKP. Ketut Adnyana TJ pun membantah hal tersebut. Pihaknya di depan awak media kemudian membuktikan diri bahwa pihaknya juga bersih dari Narkoba dengan cara melakukan test urine urine kemarin.
“Kami dianggap masih bermain. Dengan adanya isu tersebut, kami memanggil mendadak anggota kami, terutama yang opsnal nya dilapangan, untuk melakukan test urine.
Sehingga kami bisa menjawab informasi masyarakat, bahwa ada anggota kami yang terlibat ataupun ikut memakai narkoba, termasuk saya,” terangnya.
Pihaknya berpikir, sebelum membersihkan orang lain, pihaknya tentu ingin membersihkan diri terlebih dahulu. “Mudah-mudahan, niat kami bersih dari narkoba juga diikuti oleh instansi lain.
Kalau ada instansi lain yang ingin bersih dari narkotika, kami siap membantu melakukan test urine,” sindirnya.
Dari hasil pemeriksaan test urine terhadap 8 orang petugasnya termasuk Adnyana di dalamnya, test urine semua anggota opsnal negative.
“Artinya, anggota kami masih mendengar perintah pimpinan kami, untuk tidak terlibat ataupun memaki narkotika,” pungkasnya.