33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:30 PM WIB

Banjir Dipicu Kerusakan Vegetasi di Hulu, Kayu Besar Tutup Jembatan

SINGARAJA – Banjar bandang yang menerjang Desa Musi dan Desa Penyabangan di Kecamatan Gerokgak berlangsung begitu cepat.

Para korban langsung shock, tidak menyangka musibah begitu cepat terjadi. Badan Penanggungalangan Bencana Daerah (BPBD),

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, serta tim TNI dan Polri, langsung ke TKP bahu membahu melakukan pembersihan.

Diduga banjir bandang terjadi karena hujan lebat di wilayah hulu. Sementara vegetasi tanaman di hulu belum sepenuhnya pulih.

Akibatnya, lumpur dan kayu gelondongan hanyur ke hilir. Parahnya kayu-kayu dalam ukuran besar, menyumbat gorong-gorong di Jembatan Tukad Musi.

Akibatnya lumpur meluber ke jalan raya. Selain itu senderan di bantaran Tukad Musi juga mengalami kerusakan.

Padahal senderan itu baru saja dibangun setelah mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, Jembatan Tukad Musi tak mampu menampung tingginya debit air disertai kayu-kayu besar dan bebatuan.

Terlebih, jembatan hanya memiliki lebar sekitar 5 meter dengan ketinggian yang tak lebih dari satu meter.

Saat itu lumpur sudah cukup tebal.

Mobil pribadi bahkan tidak bisa melintas. Hanya kendaraan dengan tonase besar yang bisa melintas. Sekitar pukul 03.00 dini hari, akhirnya jalan bisa dilalui kendaraan. Itu pun hanya satu arah.

“Setelah ada bantuan alat berat Loader dari PT AKAS, akhirnya jalan bisa dibersihkan. Sehingga jam 08.00 Wita pagi akses lalu lintas kembali normal,” ujar Ida Bagus Suadnyana saat ditemui di lokasi.

Selain itu, BPBD juga memotong belasan kubik kayu-kayu gelondongan yang menyumbat Jembatan Tukad Musi langsung dibersihkan dengan menggunakan gergaji mesin.

Pihaknya menarget pembersihan kayu penyumbat tersebut bisa tuntas hingga Minggu sore. “Kami tuntaskan sore ini (kemarin, red)” imbuhnya.

Suadnyana menyatakan ada belasan rumah yang terdampak banjir bandang tersebut. “Belasan rumah terendam banjir bandang yang radiusnya sekitar 300 meter dari jembatan.

Tetapi yang paling parah yang posisinya dekat dengan jembatan, tembok penyengker rusak parah akibat dihantam bebatuan. Kasur, TV, alat perabot rumah tangga juga terendam,” katanya lagi.

Selain di wilayah Desa Musi, banjir juga melanda Desa Pemuteran. Dari pemetaan BPBD Buleleng, wilayah tersebut memang sangat rentan dengan banjir badang.

Mulai dari Desa Musi, Banyupoh, Penyabangan, hingga Pemuteran. Untuk itu warga dihimbau waspada dengan curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini.

SINGARAJA – Banjar bandang yang menerjang Desa Musi dan Desa Penyabangan di Kecamatan Gerokgak berlangsung begitu cepat.

Para korban langsung shock, tidak menyangka musibah begitu cepat terjadi. Badan Penanggungalangan Bencana Daerah (BPBD),

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, serta tim TNI dan Polri, langsung ke TKP bahu membahu melakukan pembersihan.

Diduga banjir bandang terjadi karena hujan lebat di wilayah hulu. Sementara vegetasi tanaman di hulu belum sepenuhnya pulih.

Akibatnya, lumpur dan kayu gelondongan hanyur ke hilir. Parahnya kayu-kayu dalam ukuran besar, menyumbat gorong-gorong di Jembatan Tukad Musi.

Akibatnya lumpur meluber ke jalan raya. Selain itu senderan di bantaran Tukad Musi juga mengalami kerusakan.

Padahal senderan itu baru saja dibangun setelah mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, Jembatan Tukad Musi tak mampu menampung tingginya debit air disertai kayu-kayu besar dan bebatuan.

Terlebih, jembatan hanya memiliki lebar sekitar 5 meter dengan ketinggian yang tak lebih dari satu meter.

Saat itu lumpur sudah cukup tebal.

Mobil pribadi bahkan tidak bisa melintas. Hanya kendaraan dengan tonase besar yang bisa melintas. Sekitar pukul 03.00 dini hari, akhirnya jalan bisa dilalui kendaraan. Itu pun hanya satu arah.

“Setelah ada bantuan alat berat Loader dari PT AKAS, akhirnya jalan bisa dibersihkan. Sehingga jam 08.00 Wita pagi akses lalu lintas kembali normal,” ujar Ida Bagus Suadnyana saat ditemui di lokasi.

Selain itu, BPBD juga memotong belasan kubik kayu-kayu gelondongan yang menyumbat Jembatan Tukad Musi langsung dibersihkan dengan menggunakan gergaji mesin.

Pihaknya menarget pembersihan kayu penyumbat tersebut bisa tuntas hingga Minggu sore. “Kami tuntaskan sore ini (kemarin, red)” imbuhnya.

Suadnyana menyatakan ada belasan rumah yang terdampak banjir bandang tersebut. “Belasan rumah terendam banjir bandang yang radiusnya sekitar 300 meter dari jembatan.

Tetapi yang paling parah yang posisinya dekat dengan jembatan, tembok penyengker rusak parah akibat dihantam bebatuan. Kasur, TV, alat perabot rumah tangga juga terendam,” katanya lagi.

Selain di wilayah Desa Musi, banjir juga melanda Desa Pemuteran. Dari pemetaan BPBD Buleleng, wilayah tersebut memang sangat rentan dengan banjir badang.

Mulai dari Desa Musi, Banyupoh, Penyabangan, hingga Pemuteran. Untuk itu warga dihimbau waspada dengan curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/