Ada tradisi unik yang rutin digelar setiap kali menjelang hari raya Galungan di Banjar Dinas Munduk, Desa Banjar, Buleleng.
Berbeda dengan kampung lainnya, di Desa ini warga selalu menggelar tradisi nampah kebo alias menyembelih kerbau. Seperti apa?
EKA PRASETYA, Banjar
Sejumlah warga khususnya kaum pria di Banjar Dinas Munduk, Desa Banjar, Senin (24/12) terlihat lebih sibuk.
Para warga yang rata-rata dinominasi para bapak-bapak ini sibuk menjagal daging. Sejumlah alat potong seperti parang dan kapak juga terlihat digengam.
Bahkan kesibukan kaum pria di kampung ini bisa berlangsung dua hari.
Mereka sibuk memotong daging kerbau. “Disini biasanya sudah ada kelompok-kelompok. Satu kerbau itu dibagi untuk 50 orang. Jadi tiap orang iurang Rp 600 ribu, dapat kerbau satu ekor harga Rp 30 juta. Jatuhnya lebih murah ketimbang beli langsung di pasar,” kata Ida Bagus Wisnaya, Ketua Suka Duka Pura Tengah.
Meski tidak harus kerbau dan bisa diganti dengan daging lain seperti babi, ayam atau bebek, namun kata Bagus Wisnaya, warga memang lebih sreg bila memasak daging kerbau.
Biasanya daging sebanyak itu diolah menjadi beragam menu.
Mulai gorengan daging, rawon, kerupuk, dendeng, serta abon.
“Tidak semuanya untuk anggota kelompok. Ada juga yang disisihkan untuk masyarakat kurang mampu di sekitar sini. Biar sama-sama bisa merasakan galungan,” ungkapnya.
Rencananya proses nampah kebo akan berlanjut hingga Selasa (25/12).
Proses tersebut berlangsung selama dua hari. Sebab ada belasan kerbau yang harus disembelih dalam rangkaian Galungan kali ini.