27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 5:16 AM WIB

Stok Darah di Badung Turun, Pemenuhan Darah untuk Pasien Tercukupi

MANGUPURA – Di masa pandemi covid-19 stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung menurun hampir 50 persen dibanding sebelum pandemi.

Hal ini disebabkan kegiatan donor darah pada unit atau kelompok-kelompok donor berkurang. Namun, pemenuhan darah untuk pasien di rumah sakit masih tercukupi. 

Karena kebutuhan untuk pasien covid-19 atau pasien non covid-19 juga menurun. Berdasar data, hingga per 24 Januari 2021 pukul 07.00, jumlah stok darah di UTD PMI Badung sebanyak 52 kantong

dengan rincian 16 kantong golongan darah A, 22 kantong golongan darah B, 10 kantong golongan darah O, dan 4 kantong golongan darah AB.

Namun, saat ini permintaan darah hanya 5-10 kantong per hari. UTD PMI Badung melayani permintaan darah dari RSD Mangusada dan juga beberapa rumah sakit swasta.

“Sama-sama menurun. Kebutuhannya menurun, persediaannya juga menurun. Situasi pasien di rumah sakit berkurang, begitu juga permintaan darahnya.

Syukurnya masih bisa dipenuhi dengan persediaan yang ada,” ujar Kepala UTD PMI Badung, dr I Made Nurija.

Melihat angka pada evaluasi tahunan di tahun 2020, permintaan dan pemenuhan darah sejauh ini masih balance.

“Kami memperhatikan permintaan, pemakaian, dan persediaan. Misalnya dokter memperkirakan perlu tiga kantong darah untuk satu pasien,

kami berikan per kebutuhan dulu. Jika dengan dua kantong darah Hb-nya (Hemoglobin) sudah bagus, maka dua kantong saja cukup,” bebernya.

Sementara itu, untuk menjaga kestabilan jumlah stok darah, UTD PMI Badung tetap melakukan strategi pendekatan ke masyarakat untuk menggugah berdonor darah.

Sebab, pemenuhan stok darah selama ini sebagian besar berasal dari kegiatan donor yang dilakukan oleh unit atau kelompok donor yang bergerak di bidang pariwisata, perkantoran hingga organisasi sosial dan keagamaan.

“Kelompok-kelompok donornya masih ada. Tapi kegiatan donornya yang berkurang. Di kami tercatat banyak kegiatan donor

yang mengadakan dari hotel-hotel. Selain itu juga dari komunitas, perkantoran, hingga organisasi sosial dan keagamaan,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Di masa pandemi covid-19 stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung menurun hampir 50 persen dibanding sebelum pandemi.

Hal ini disebabkan kegiatan donor darah pada unit atau kelompok-kelompok donor berkurang. Namun, pemenuhan darah untuk pasien di rumah sakit masih tercukupi. 

Karena kebutuhan untuk pasien covid-19 atau pasien non covid-19 juga menurun. Berdasar data, hingga per 24 Januari 2021 pukul 07.00, jumlah stok darah di UTD PMI Badung sebanyak 52 kantong

dengan rincian 16 kantong golongan darah A, 22 kantong golongan darah B, 10 kantong golongan darah O, dan 4 kantong golongan darah AB.

Namun, saat ini permintaan darah hanya 5-10 kantong per hari. UTD PMI Badung melayani permintaan darah dari RSD Mangusada dan juga beberapa rumah sakit swasta.

“Sama-sama menurun. Kebutuhannya menurun, persediaannya juga menurun. Situasi pasien di rumah sakit berkurang, begitu juga permintaan darahnya.

Syukurnya masih bisa dipenuhi dengan persediaan yang ada,” ujar Kepala UTD PMI Badung, dr I Made Nurija.

Melihat angka pada evaluasi tahunan di tahun 2020, permintaan dan pemenuhan darah sejauh ini masih balance.

“Kami memperhatikan permintaan, pemakaian, dan persediaan. Misalnya dokter memperkirakan perlu tiga kantong darah untuk satu pasien,

kami berikan per kebutuhan dulu. Jika dengan dua kantong darah Hb-nya (Hemoglobin) sudah bagus, maka dua kantong saja cukup,” bebernya.

Sementara itu, untuk menjaga kestabilan jumlah stok darah, UTD PMI Badung tetap melakukan strategi pendekatan ke masyarakat untuk menggugah berdonor darah.

Sebab, pemenuhan stok darah selama ini sebagian besar berasal dari kegiatan donor yang dilakukan oleh unit atau kelompok donor yang bergerak di bidang pariwisata, perkantoran hingga organisasi sosial dan keagamaan.

“Kelompok-kelompok donornya masih ada. Tapi kegiatan donornya yang berkurang. Di kami tercatat banyak kegiatan donor

yang mengadakan dari hotel-hotel. Selain itu juga dari komunitas, perkantoran, hingga organisasi sosial dan keagamaan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/