31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:11 PM WIB

Brukk, Plafon Sekolah Runtuh Saat Jam Pelajaran, Satu Siswa SD Terluka

GIANYAR – Plafon ruang kelas III di SDN 2 Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Senin (25/3) pukul 10.15 mendadak runtuh.

Akibat jebolnya plafon yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar, seorang siswa menjadi korban.

I Ketut Agus Arta Yasa, 10, siswa kelas III asal Banjar Cagaan Kelod, Desa Pejeng Kangin mengalami luka di bagian kepalanya.

Kepala SDN 2 Pejeng Kangin, Ida Ayu Nyoman Sukarini, mengatakan, jebolnya plafon terjadi saat dirinya sedang  mengetik berkas di ruangan (kepala sekolah). 

“Kejadiannya saat jam pelajaran PKN, sekitar jam 10.15. Anak-anak mau kembali belajar habis istirahat. 

Gurunya juga baru mau masuk kelas. Tahu-tahu terdengar suara bruk kelas sekali, suaranya dari ruang kelas III,” ujar Sukarini.

Selanjutnya usai suara runtuh, beberapa detik kemudian, muncul teriakan dari 23 siswa yang ada di kelas III. 

Sukarini dan para guru langsung menuju lokasi kejadian. Menurut Sukarini, awalnya plafon yang bagian timur yang jebol. 

“Anak-anak langsung menuju bagian barat kelas. Ternyata beberapa detik kemudian, seluruh plafon jebol. 

Untungnya para siswa pernah diberikan sosialisasi bencana, mereka semua masuk ke kolong meja,” jelasnya.

Setelah plafon roboh, para siswa berusaha keluar melalui kolong meja menuju pintu keluar.

“Anak-anak merangkak di bawah meja menuju pintu,” ungkapnya. 

Satu siswa yang terluka, Ketut Agus Arta Yasa berlumuran darah sampai membahasai pakaiannya.

“Satu siswa yang terluka langsung ditangani di Puskesmas,” jelasnya.

GIANYAR – Plafon ruang kelas III di SDN 2 Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Senin (25/3) pukul 10.15 mendadak runtuh.

Akibat jebolnya plafon yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar, seorang siswa menjadi korban.

I Ketut Agus Arta Yasa, 10, siswa kelas III asal Banjar Cagaan Kelod, Desa Pejeng Kangin mengalami luka di bagian kepalanya.

Kepala SDN 2 Pejeng Kangin, Ida Ayu Nyoman Sukarini, mengatakan, jebolnya plafon terjadi saat dirinya sedang  mengetik berkas di ruangan (kepala sekolah). 

“Kejadiannya saat jam pelajaran PKN, sekitar jam 10.15. Anak-anak mau kembali belajar habis istirahat. 

Gurunya juga baru mau masuk kelas. Tahu-tahu terdengar suara bruk kelas sekali, suaranya dari ruang kelas III,” ujar Sukarini.

Selanjutnya usai suara runtuh, beberapa detik kemudian, muncul teriakan dari 23 siswa yang ada di kelas III. 

Sukarini dan para guru langsung menuju lokasi kejadian. Menurut Sukarini, awalnya plafon yang bagian timur yang jebol. 

“Anak-anak langsung menuju bagian barat kelas. Ternyata beberapa detik kemudian, seluruh plafon jebol. 

Untungnya para siswa pernah diberikan sosialisasi bencana, mereka semua masuk ke kolong meja,” jelasnya.

Setelah plafon roboh, para siswa berusaha keluar melalui kolong meja menuju pintu keluar.

“Anak-anak merangkak di bawah meja menuju pintu,” ungkapnya. 

Satu siswa yang terluka, Ketut Agus Arta Yasa berlumuran darah sampai membahasai pakaiannya.

“Satu siswa yang terluka langsung ditangani di Puskesmas,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/