RadarBali.com – Beragam bantuan terus dijanjikan kepada Ni Luh Putu Kariani, 33, korban yang kakinya dipotong oleh suaminya beberapa waktu lalu.
Salah satunya bantuan kaki palsu secara gratis yang rencanakan akan diberikan saat momentum hari TNI yang jatuh pada 5 Oktober mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketut Karda, 65, ayah dari Kariani kemarin. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu anaknya tersebut agar dapat segera beraktivitas.
“Iya, ada bantuan dari Kesdam IX/Udayana yang datang ke rumah, dan mengukur kaki sebelah kiri,” katanya.
Tak hanya itu, kedua anaknya tersebut juga akan mendapatkan bantuan pendidikan. Seperi halnya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Komang kemarin.
Pihaknya juga akan melakukan konsultasi ke pemerintah pusat terkait rehabilitasi sosial terhadap Ni Luh Putu Kariani.
“Kami langsung bantu memberikan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Agar Kariani bisa berobat secara gratis,” katanya.
Untuk itu pihaknya akan segera mendata kedua putra-putri Kariani untuk selanjutnya didaftarkan sebagai penerima program KIP (Kartu Indonesia Pintar).
“Paling tidak anak-anak ini bisa dibantu sebagai penerima KIP, hingga secara otomatis mereka bisa menikmati beasiswa untuk bekal melanjutkan jenjang pendidikan,” tutupnya.
RadarBali.com – Beragam bantuan terus dijanjikan kepada Ni Luh Putu Kariani, 33, korban yang kakinya dipotong oleh suaminya beberapa waktu lalu.
Salah satunya bantuan kaki palsu secara gratis yang rencanakan akan diberikan saat momentum hari TNI yang jatuh pada 5 Oktober mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketut Karda, 65, ayah dari Kariani kemarin. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu anaknya tersebut agar dapat segera beraktivitas.
“Iya, ada bantuan dari Kesdam IX/Udayana yang datang ke rumah, dan mengukur kaki sebelah kiri,” katanya.
Tak hanya itu, kedua anaknya tersebut juga akan mendapatkan bantuan pendidikan. Seperi halnya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Komang kemarin.
Pihaknya juga akan melakukan konsultasi ke pemerintah pusat terkait rehabilitasi sosial terhadap Ni Luh Putu Kariani.
“Kami langsung bantu memberikan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Agar Kariani bisa berobat secara gratis,” katanya.
Untuk itu pihaknya akan segera mendata kedua putra-putri Kariani untuk selanjutnya didaftarkan sebagai penerima program KIP (Kartu Indonesia Pintar).
“Paling tidak anak-anak ini bisa dibantu sebagai penerima KIP, hingga secara otomatis mereka bisa menikmati beasiswa untuk bekal melanjutkan jenjang pendidikan,” tutupnya.
