33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:01 PM WIB

VIRAL! Geng Cewek Pengeroyok Siswi SMK di Ubud Direkrut Main Film

GIANYAR – Sempat membuat heboh dunia maya, kini dua anggota geng cewek yang sempat viral gara-gara mengeroyok salah seorang siswi SMK di Jalan Jukut Paku, Ubud, Gianyar kembali jadi pusat perhatian.

 

Bedanya, dua anggota geng cewek ini bukan disorot karena aksi kenakalannya, melainkan keduanya jadi buah bibir setelah direkrut menjadi pemeran pembantu dalam garapan film

yang diprakarsai  Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dn Keluarga Berencana ( DP3AP2KB )Kabupaten Gianyar

dan Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali.

 

Keduanya direkrut sebagai pemeran pembantu dalam film dengan pemeran utama selebgram Bali, Hai Puja.

 “Anggota geng cewek itu kami libatkan dua orang. Mereka pemeran pendukung Hai Puja dan Mister Josh,” ujar konseptor film Kadek Ariasa asal Desa Mas, Kecamatan Ubud, Selasa (25/12).

 

Ariasa yang juga komisioner KPPAD Bali ini, menambahkan, film dalam dua tayangan itu akan dirilis ke publik pada Januari 2019.

 

“Pertama durasi film di Youtube 1,5 jam. Dan durasi 5 menit untuk disebarkan ke kalangan pariwisata di Gianyar,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, soal keterlibatan dua anggota geng cewek itu, Ariasa beralasan bahwa keduanya dilibatkan karena dipandang punya potensi akting.

 

“Video viral gadis-gadis yang berkelahi di Ubud itu kami tonjolkan berita bahwa mereka sudah sadar dan bisa menunjukkan hal positif salah satu potensi dirinya dengan berakting,” jelasnya.

 

Dengan film tersebut, geng cewek itu bisa punya wadah yang baik dalam menyalurkan bakat akting.

“Film ini untuk mewadahi hal-hal yang lebih positif dan bermanfaat sekaligus sebagai bukti mereka bisa berubah dan bisa berbuat sesuatu yang lebih baik,” terangnya.

 

Lanjut Ariasa, tujuan utama pembuatan film untuk mengimbau masyarakat menghindari kekerasan terhadap anak di kabupaten Gianyar.

 

“Film dibuat dengan latar belakang fenomena berita dan informasi terkait beberapa kasus seks online yang melibatkan anak sebagai korban.

 

Indikasinya di dunia pariwisata,” jelasnya.

 

Seperti diketahui sebelumnya, pada November 2018, geng cewek dari Kecamatan Tampaksiring mencari siswi SMK yang sekolah di Kecamatan Ubud.

Aksi keributan sempat terjadi di tengah Jalan Jukut Paku Ubud.

 

Seorang teman geng cewek itu diduga sempat merekam aksi kekerasan dan videonya viral di media sosial.

 

Dalam video tak ada yang melerai aksi kekerasan itu. Polisi telah bertindak dan kasusnya telah dimediasi dan berakhir damai. 

GIANYAR – Sempat membuat heboh dunia maya, kini dua anggota geng cewek yang sempat viral gara-gara mengeroyok salah seorang siswi SMK di Jalan Jukut Paku, Ubud, Gianyar kembali jadi pusat perhatian.

 

Bedanya, dua anggota geng cewek ini bukan disorot karena aksi kenakalannya, melainkan keduanya jadi buah bibir setelah direkrut menjadi pemeran pembantu dalam garapan film

yang diprakarsai  Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dn Keluarga Berencana ( DP3AP2KB )Kabupaten Gianyar

dan Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali.

 

Keduanya direkrut sebagai pemeran pembantu dalam film dengan pemeran utama selebgram Bali, Hai Puja.

 “Anggota geng cewek itu kami libatkan dua orang. Mereka pemeran pendukung Hai Puja dan Mister Josh,” ujar konseptor film Kadek Ariasa asal Desa Mas, Kecamatan Ubud, Selasa (25/12).

 

Ariasa yang juga komisioner KPPAD Bali ini, menambahkan, film dalam dua tayangan itu akan dirilis ke publik pada Januari 2019.

 

“Pertama durasi film di Youtube 1,5 jam. Dan durasi 5 menit untuk disebarkan ke kalangan pariwisata di Gianyar,” jelasnya.

 

Lebih lanjut, soal keterlibatan dua anggota geng cewek itu, Ariasa beralasan bahwa keduanya dilibatkan karena dipandang punya potensi akting.

 

“Video viral gadis-gadis yang berkelahi di Ubud itu kami tonjolkan berita bahwa mereka sudah sadar dan bisa menunjukkan hal positif salah satu potensi dirinya dengan berakting,” jelasnya.

 

Dengan film tersebut, geng cewek itu bisa punya wadah yang baik dalam menyalurkan bakat akting.

“Film ini untuk mewadahi hal-hal yang lebih positif dan bermanfaat sekaligus sebagai bukti mereka bisa berubah dan bisa berbuat sesuatu yang lebih baik,” terangnya.

 

Lanjut Ariasa, tujuan utama pembuatan film untuk mengimbau masyarakat menghindari kekerasan terhadap anak di kabupaten Gianyar.

 

“Film dibuat dengan latar belakang fenomena berita dan informasi terkait beberapa kasus seks online yang melibatkan anak sebagai korban.

 

Indikasinya di dunia pariwisata,” jelasnya.

 

Seperti diketahui sebelumnya, pada November 2018, geng cewek dari Kecamatan Tampaksiring mencari siswi SMK yang sekolah di Kecamatan Ubud.

Aksi keributan sempat terjadi di tengah Jalan Jukut Paku Ubud.

 

Seorang teman geng cewek itu diduga sempat merekam aksi kekerasan dan videonya viral di media sosial.

 

Dalam video tak ada yang melerai aksi kekerasan itu. Polisi telah bertindak dan kasusnya telah dimediasi dan berakhir damai. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/