SINGARAJA – Ulah turis asal Arab yang menginap di The Villas, Jalan Tulip, Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Banjar, Buleleng, melarang warga setempat mandi di pantai, masih menjadi bahasan masyarakat setempat.
Mereka masih membahas bukti rekaman video berdurasi 01.30 menit, yang beredar di media sosial (medsos).
Pengelola The Villas Putu Agus Sanjaya mengatakan, pihak pengelola sebenarnya tidak tahu secara persis kronologi kejadiannya.
Yang diinginkan masalah ini dapat diselesaikan bijak dan damai. “Mengenai ulah wisman yang melarang warga mandi di pantai.
Tentu itu oknum wisman dan kejadian ini baru pertama kali terjadi di villa kami. Kami dari pihak pengelola villa tidak pernah melarang warga untuk mandi,” ujar Agus.
Dijelaskan Agus, seusai kejadian kemarin di vila tersebut, dia tidak dapat bertemu dengan tamunya. Karena tamu sudah meninggalkan vila.
“Kejadian ini menjadi pelajaran buat kami sebagai pengelola vila agar menginformasikan kepada tamu tidak ada larangan jika warga lokal Temukus untuk mandi pantai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna mengimbau kepada seluruh pengelola pariwisata.
Baik itu pihak hotel, vila dan restoran yang lokasi bangunan akomodasi pariwisata menjulur ke kawasan pantai di Buleleng.
Pihak pemilik hotel, vila, juga perlu selalu mengingatkan dan menginformasikan kepada tamu. Bahwa laut adalah milik umum, boleh digunakan oleh siapa pun.
Terlebih lagi untuk kepentingan upacara di desa. Selain itu bagi pemandu pariwisata (guide) juga ikut mengingatkan tamu agar tidak melarang warga lokal dalam menikmati pantai.
“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Apalagi sampai menimbulkan perkelahian antara tamu dengan warga lokal,” tandasnya.