26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:55 AM WIB

Anggota Wantimpres Kunjungi Contoh Desa Akulturasi, Ini Pesannya…

RadarBali.com – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar, Jumat (25/8) pagi mengunjungi Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada.

Kunjungan itu merupakan rangkaian dari kunjungan kerja dua hari yang dilakukan di Kabupaten Buleleng.

Kedatangan Abdul Malik Fadjar yang juga mantan Menteri Agama itu, langsung disambut kesenian budrah Pegayaman.

Kesenian ini sangat unik dan bisa disebut sebagai bentuk akulturasi budaya di desa ini. Selama di Pegayaman, Abdul Malik Fadjar didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng Gede Sandhiyasa dan Camat Buleleng Made Dwi Adnyana.

Abdul Malik juga mendengar berbagai aspirasi masyarakat di bidang pendidikan, keagamaan, dan kesejahteraan rakyat.

Pria yang sempat memangku jabatan Mendiknas itu mengaku sangat terpesona dengan kearifan lokal di Desa Pegayaman.

Menurutnya Desa Pegayaman adalah contoh akulturasi budaya yang dibawa agama Islam dengan budaya Bali sebagai tempat tinggal mereka.

“Nama mereka sudah mengadopsi seperti orang Bali. Keseniannya juga ada yang terpengaruh dengan budaya lokal. Ini contoh nyata toleransi dan akulturasi yang terjaga dengan baik selama berabad-abad,” ungkapnya.

Ia berharap agar hubungan dan toleransi yang terjalin selama berabad-abad, bisa dijaga dengan baik.

“Toleransi seperti yang harus dijaga dengan baik. Generasi muda harus mencontoh hal-hal baik yang telah diwariskan oleh tetua-tetua desa,” imbuhnya.

Selain melakukan dialog, Abdul Malik Fadjar juga menyerahkan bantuan bagi perpustakaan desa setempat. 

RadarBali.com – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar, Jumat (25/8) pagi mengunjungi Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada.

Kunjungan itu merupakan rangkaian dari kunjungan kerja dua hari yang dilakukan di Kabupaten Buleleng.

Kedatangan Abdul Malik Fadjar yang juga mantan Menteri Agama itu, langsung disambut kesenian budrah Pegayaman.

Kesenian ini sangat unik dan bisa disebut sebagai bentuk akulturasi budaya di desa ini. Selama di Pegayaman, Abdul Malik Fadjar didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Buleleng Gede Sandhiyasa dan Camat Buleleng Made Dwi Adnyana.

Abdul Malik juga mendengar berbagai aspirasi masyarakat di bidang pendidikan, keagamaan, dan kesejahteraan rakyat.

Pria yang sempat memangku jabatan Mendiknas itu mengaku sangat terpesona dengan kearifan lokal di Desa Pegayaman.

Menurutnya Desa Pegayaman adalah contoh akulturasi budaya yang dibawa agama Islam dengan budaya Bali sebagai tempat tinggal mereka.

“Nama mereka sudah mengadopsi seperti orang Bali. Keseniannya juga ada yang terpengaruh dengan budaya lokal. Ini contoh nyata toleransi dan akulturasi yang terjaga dengan baik selama berabad-abad,” ungkapnya.

Ia berharap agar hubungan dan toleransi yang terjalin selama berabad-abad, bisa dijaga dengan baik.

“Toleransi seperti yang harus dijaga dengan baik. Generasi muda harus mencontoh hal-hal baik yang telah diwariskan oleh tetua-tetua desa,” imbuhnya.

Selain melakukan dialog, Abdul Malik Fadjar juga menyerahkan bantuan bagi perpustakaan desa setempat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/