31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:54 AM WIB

Bebaskan Lahan Shortcut 7 – 10, Pemprov Bali Rogoh Dana Rp 190 Miliar

SINGARAJA – Pemerintah Provinsi Bali menyiapakan dana sedikitnya sebesar Rp 190 miliar untuk pembebasan lahan shortcut titik 7-10.

Jalan baru ini disebut akan membentang dari Desa Wanagiri hingga Desa Gitgit dengan panjang jalan mencapai 7 kilometer.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 190 miliar untuk pembebasan lahan.

Anggaran itu akan dicairkan pada Desember tahun ini, setelah appraisal tuntas dilakukan. “Kebutuhannya sebenarnya kurang dari Rp 190 miliar, tapi kita siapkan Rp 190 miliar.

Desember tahun ini akan dibayar. Sekarang masih dalam tahap appraisal,” kata Koster saat menghadiri perayaan HUT Smansa Singaraja ke-69, kemarin.

Koster mengatakan, pemerintah sudah melakukan pendekatan dan sosialisasi pada warga. Ia optimistis warga tak akan menolak pembangunan jalur shortcut itu. Mengingat proyek itu sangat dinanti masyarakat Buleleng.

Ia menyebut ada sejumlah mekanisme yang mungkin saja mencuat. Di antaranya ganti rugi dengan pemberian uang, atau pemerintah memfasilitasi proses pembangunan.

“Pendekatan sudah jalan. Intinya tidak ada masalah. Ini tidak ada ganti rugi, yang ada ganti untung. Nanti kita lihat berapa jumlahnya. Tunggu sampai tim appraisal menyelesaikan tugasnya,” tukas Koster.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov Bali melakukan pengumuman rencana pembebasan lahan untuk shortcut titik 7-10.

Dalam pengumuman itu, disebutkan jika pemerintah membutuhkan lahan seluas 31,41 hektare. Nantinya shortcut titik 7-10 akan membentang dari Desa Wanagiri, Pegayaman, hingga Gitgit dengan panjang total 7 kilometer. 

SINGARAJA – Pemerintah Provinsi Bali menyiapakan dana sedikitnya sebesar Rp 190 miliar untuk pembebasan lahan shortcut titik 7-10.

Jalan baru ini disebut akan membentang dari Desa Wanagiri hingga Desa Gitgit dengan panjang jalan mencapai 7 kilometer.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 190 miliar untuk pembebasan lahan.

Anggaran itu akan dicairkan pada Desember tahun ini, setelah appraisal tuntas dilakukan. “Kebutuhannya sebenarnya kurang dari Rp 190 miliar, tapi kita siapkan Rp 190 miliar.

Desember tahun ini akan dibayar. Sekarang masih dalam tahap appraisal,” kata Koster saat menghadiri perayaan HUT Smansa Singaraja ke-69, kemarin.

Koster mengatakan, pemerintah sudah melakukan pendekatan dan sosialisasi pada warga. Ia optimistis warga tak akan menolak pembangunan jalur shortcut itu. Mengingat proyek itu sangat dinanti masyarakat Buleleng.

Ia menyebut ada sejumlah mekanisme yang mungkin saja mencuat. Di antaranya ganti rugi dengan pemberian uang, atau pemerintah memfasilitasi proses pembangunan.

“Pendekatan sudah jalan. Intinya tidak ada masalah. Ini tidak ada ganti rugi, yang ada ganti untung. Nanti kita lihat berapa jumlahnya. Tunggu sampai tim appraisal menyelesaikan tugasnya,” tukas Koster.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov Bali melakukan pengumuman rencana pembebasan lahan untuk shortcut titik 7-10.

Dalam pengumuman itu, disebutkan jika pemerintah membutuhkan lahan seluas 31,41 hektare. Nantinya shortcut titik 7-10 akan membentang dari Desa Wanagiri, Pegayaman, hingga Gitgit dengan panjang total 7 kilometer. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/