DENPASAR – Belum ada sehari semalam alias 1×24 jam, baliho bergambar Nasbedag yang dipasang oleh ForBALI di depan Kantor Gubernur Bali pada saat aksi parade budaya, Minggu (26/1) sore sudah lenyap.
Hal ini pun sudah diprediksi oleh Koordinator ForBALI Wayan Gendo Suardana saat dihubungi Senin (27/1).
“Seperti telah dapat diduga, baliho itu pasti hilang atau dihilangkan,” ujarnya.
Diketahui, Baliho bertuliskan “Kapan Selesai Itu Barang?” ini sebagai sebuah simbolis dan sindiran terhadap Gubernur Bali Wayan Koster sebagaimana janjinya dalam berkampanye dulu.
Dalam kampanyenya, Koster saat itu bersesumbar dapat menyelesaikan itu “barang” (batalkan reklamasi Teluk Benoa) tanpa bantuan orang lain, alias cukup satu Koster saja katanya dulu.
Lucunya, dalam spanduk tersebut juga ada gambar keledai. Atau masyarakat Bali lebih mengenal istilah Nasbedag. Gambar ini berhubungan dengan ucapan Koster saat kampanye dulu yang menyinggung massa aksi seperti Nasbedag.
Namun tahun pun berganti, kepastian untuk mengagalkan rencana reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektare oleh PT TWBI pun tak kelar-kelar.
Lalu mengapa baliho itu mudah lenyap?
“Ya sederhana saja, pesan baliho itu kan pastinya membuat Gubernur tidak nyaman. Entah dengan perintah atau tidak, kami sudah duga ini akan terjadi,” jawabnya.
“Mungkin, sekali lagi mungkin saja, baliho yang dipasang akan awet jika semisal tulisannya ; “Sukma (terimakasih) pak Gubernur”,” seloroh Gendo lantas tertawa.
Yang jelas, pihaknya tidak mempersoalkan hilangnya baliho tersebut secara misterius. Bahkan, Gendo sendiri menanggapi dengan santai dan bahkan satire.
“Kami santai saja, mereka yang menurunkan baliho itu sedang melaksanakan pergub larangan mengenai plastik sekali pakai. Maaf kalau satire,” ujarnya lantas kembali tertawa