NEGARA – Rencana vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Jembrana yang sebelumnya direncanakan 2 Februari mendatang, dimajukan lagi pada hari Jumat lusa (29/1).
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perdana pada tahap pertama ini dilakukan lebih awal dari rencana sebelumnya, karena kemarin jatah vaksin untuk Jembrana sudah tiba di gudang farmasi, Selasa (26/1).
Kepastian waktu vaksinasi perdana di Jembrana ini disampaikan Bupati Jembrana I Putu Artha selaku Ketua Satgas penanganan Covid-19 Jembrana, usai menerima kedatangan vaksin di gudang farmasi kemarin.
“Karena vaksin sudah datang, waktunya dimajukan. Tidak jadi 2 Februari,” ujarnya didamping Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa dan Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf. Hasrifuddin Haruna.
Jumlah vaksin yang didistribusikan ke Jembrana sebanyak 3720 vial. Vaksinasi tahap pertama ini ditargetkan untuk tenaga kesehatan.
Namun, untuk pembuka Bupati Jembrana I Putu Artha bersedia menjadi orang pertama yang divaksin. Selain bupati, Kapolres, Dandim dan Kajari dan yang tergabung dalam fokopimda serta tokoh agama.
“Kami vaksin pertama ini untuk memberi contoh pada masyarakat dan membuktikan bahwa vaksin aman,” tegasnya.
Bupati berharap, Kabupaten Jembrana sebagai daerah ujung barat Bali dan menjadi pintu masuk Bali diharapkan mendapat jatah vaksin lebih banyak lagi.
Pelaksanaan vaksin nanti bisa berjalan aman dan bisa diterima masyarakat yang sudah terdata. “Meskipun sudah divaksin, harus tetap menjalankan protokol kesehatan,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, untuk tahap pertama Jembrana kebagian 3.720 vial vaksin.
Jumlah tersebut masih belum cukup untuk seluruh tenaga kesehatan di Jembrana, karena itu pihaknya berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk pengiriman vaksin kloter kedua.
“Kita targetkan vaksinasi pertama untuk tenaga kesehatan itu bisa tuntas bulan Februari nanti,“ ujar dr. Oka Parwata.
Sebelum dilakukan vaksinasi, masih ada serangkaian test untuk memastikan bahwa orang yang akan menerima vaksin dalam kondisi memang sudah siap menerima vaksin.
Artinya, tidak memiliki penyakit yang bisa menyebabkan efek samping. “Ada screening dulu pastinya sebelum diberikan vaksin. Itu untuk memastikan kondisi kesehatan mereka sebagai syarat layak mendapat vaksin,” tegasnya.