26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:19 AM WIB

Masih Sisa 133 Pengungsi, Sisa Logistik Akan Digelontor ke Karangasem

SINGARAJA – Belum semua pengungsi Gunung Agung yang kembali ke daerah asalnya, begitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung dari awas menjadi siaga.

Hingga kini masih ada seratusan pengungsi yang bertahan di Kabupaten Buleleng. Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung mencatat, ada 133 orang pengungsi yang masih bertahan.

Mereka ada yang berasal dari Desa Datah, Tulamben, Kubu, bahkan Desa Seraya di Karangasem.

“Mereka tidak mau pulang karena sudah ada pekerjaan disini. Entah jadi penggarap lahan atau pekerjaan lainnya. Mereka ini ditampung keluarga terdekat,” kata Ketua Satgas Made Arya Sukerta.

Dari hasil pendataan, satgas akhirnya sepakat mencoret ratusan warga Karangasem itu dari daftar pengungsi.

Lantaran sudah bekerja di Buleleng, mereka pun diimbau menaati aturan-aturan regulasi kependudukan yang berlaku.

Termasuk mengurus kepindahan domisili. Satgas pun menyatakan jumlah warga Karangasem yang mengungsi di Buleleng, sudah nihil alias nol.

Lantaran dianggap sudah tidak ada pengungsi, Satgas pun mengkaji masalah logistik yang tersisa karena ditinggalkan pengungsi.

Saat ini masih ada sisa-sisa permakanan di gudang logistik, baik itu Gudang Induk Logistik di Tejakula, maupun Gudang Logistik Dinsos Buleleng.

Permakanan yang dimaksud adalah mie instant, makanan kaleng, dan makanan kering. Khusus untuk stok beras, disebut sudah tandas.

Rencananya Satgas akan mendistribusikan sisa logistik itu pada eks pengungsi. “Kami lihat perkembangan seminggu kedepan.

Kalau masih seperti ini, kami akan distribusikan ke Desa Ban dan Desa Dukuh. Biar nanti desa yang atur mau diberikan pada siapa. Apa yang jadi milik pengungsi, kami kembalikan pada pengungsi,” tandas Arya. 

SINGARAJA – Belum semua pengungsi Gunung Agung yang kembali ke daerah asalnya, begitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung dari awas menjadi siaga.

Hingga kini masih ada seratusan pengungsi yang bertahan di Kabupaten Buleleng. Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung mencatat, ada 133 orang pengungsi yang masih bertahan.

Mereka ada yang berasal dari Desa Datah, Tulamben, Kubu, bahkan Desa Seraya di Karangasem.

“Mereka tidak mau pulang karena sudah ada pekerjaan disini. Entah jadi penggarap lahan atau pekerjaan lainnya. Mereka ini ditampung keluarga terdekat,” kata Ketua Satgas Made Arya Sukerta.

Dari hasil pendataan, satgas akhirnya sepakat mencoret ratusan warga Karangasem itu dari daftar pengungsi.

Lantaran sudah bekerja di Buleleng, mereka pun diimbau menaati aturan-aturan regulasi kependudukan yang berlaku.

Termasuk mengurus kepindahan domisili. Satgas pun menyatakan jumlah warga Karangasem yang mengungsi di Buleleng, sudah nihil alias nol.

Lantaran dianggap sudah tidak ada pengungsi, Satgas pun mengkaji masalah logistik yang tersisa karena ditinggalkan pengungsi.

Saat ini masih ada sisa-sisa permakanan di gudang logistik, baik itu Gudang Induk Logistik di Tejakula, maupun Gudang Logistik Dinsos Buleleng.

Permakanan yang dimaksud adalah mie instant, makanan kaleng, dan makanan kering. Khusus untuk stok beras, disebut sudah tandas.

Rencananya Satgas akan mendistribusikan sisa logistik itu pada eks pengungsi. “Kami lihat perkembangan seminggu kedepan.

Kalau masih seperti ini, kami akan distribusikan ke Desa Ban dan Desa Dukuh. Biar nanti desa yang atur mau diberikan pada siapa. Apa yang jadi milik pengungsi, kami kembalikan pada pengungsi,” tandas Arya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/