25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:32 AM WIB

Distan Karangasem Temukan 11 Kasus Anjing Positif Rabies Baru

AMLAPURA—Data mengejutkan diungkap Dinas Pertanian (Distan) Karangasem  terkait kasus rabies.

Pasalnya sejak awal tahun hingga menjelang akhir Februari 2019, Distan Karangasem menemukan 11 kasus anjing positif rabies.

 

Seperti disampaikan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Karangasem  drh. I Made Ari Susanta.  Dikonfirmasi, Rabu (27/2), ia menjelaskan bahwa 11 anjing rabies ditemukan tersebar di wilayah Karangasem.

 

“Seluruh anjing yang dinyatakan positif rabies sudah kami eliminasi,”tegasnya.

 

Meski sudah dieliminasi, Ari Susanta menduga jika potensi anjing yang terjangkit virus rabies masih ada. “Kami memperkirakan masih ada anjing khususnya di desa- desa yang masih berpotensi tertular atau terjangkit,”imbuhnya.

 

Untuk itu, dengan masih adanya potensi penyebaran virus rabies, selain aktif melakukan edukasi atau sosialisasi ke masyarakat, pihaknya juga menghimbau kepada warga yang memiliki anjing untuk tidak melepas liarkan anjing peliharaannya. “Minimal diikat dan dirawat. Baik itu anjing local atau ras. Syukur-syukur mau dan rutin diperiksakan,”tambahnya.

 

Lebih lanjut, selain meinta pertispasi dan peran aktif masyarakat, untuk penanganan anjing liar, guna mengantisipasi penularan virus rabies, pihaknya juka akan melakukan vaksinasi dan eliminasi. 

AMLAPURA—Data mengejutkan diungkap Dinas Pertanian (Distan) Karangasem  terkait kasus rabies.

Pasalnya sejak awal tahun hingga menjelang akhir Februari 2019, Distan Karangasem menemukan 11 kasus anjing positif rabies.

 

Seperti disampaikan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Karangasem  drh. I Made Ari Susanta.  Dikonfirmasi, Rabu (27/2), ia menjelaskan bahwa 11 anjing rabies ditemukan tersebar di wilayah Karangasem.

 

“Seluruh anjing yang dinyatakan positif rabies sudah kami eliminasi,”tegasnya.

 

Meski sudah dieliminasi, Ari Susanta menduga jika potensi anjing yang terjangkit virus rabies masih ada. “Kami memperkirakan masih ada anjing khususnya di desa- desa yang masih berpotensi tertular atau terjangkit,”imbuhnya.

 

Untuk itu, dengan masih adanya potensi penyebaran virus rabies, selain aktif melakukan edukasi atau sosialisasi ke masyarakat, pihaknya juga menghimbau kepada warga yang memiliki anjing untuk tidak melepas liarkan anjing peliharaannya. “Minimal diikat dan dirawat. Baik itu anjing local atau ras. Syukur-syukur mau dan rutin diperiksakan,”tambahnya.

 

Lebih lanjut, selain meinta pertispasi dan peran aktif masyarakat, untuk penanganan anjing liar, guna mengantisipasi penularan virus rabies, pihaknya juka akan melakukan vaksinasi dan eliminasi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/