29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:11 AM WIB

Jual Sosis Isi Cacing, Ini Pengakuan Pedagang di Kantin SDN 2 Abuan

BANGLI – Proses belajar mengajar di SDN 2 Abuan, Kecamatan Susut Bangli, pada Senin (26/3) terganggu. Sebanyak  14 pelajar mengalami keracunan usai menyantap sosis basi di kantin sekolah mereka.

Mereka yang mengeluh mual, muntah dan pusing langsung dilarikan ke RS Umum Bangli pukul 09.30.

Pedagang di kantin, Ni Ketut Nusa mengaku jika setiap berjualan selalu menjajakan sosis atapun nugget.

“Ada pembinaan kantin, saya sudah ikuti saran itu. Seperti bungkus makanya harus pakai daun sudah saya lakukan, dan katanya jual sosis tidak masalah makanya saya tetap jual,” ujar Nusa.

Nusa juga sudah biasa menggoreng sosis tapi tidak pernah ada masalah. “Sosis digoreng di rumah, di bawa ke sekolah sudah dalam keadaan matang. Saus dibeli dalam bentuk kemasan plastik kemudian dimasukan kedalam botol,” jelasnya.

Disinggung terkait pengecekan massa kadaluarsa, Ketut Nusa mengaku sudah mengecek hanya saja dikemasan tersebut tidak tertera massa tenggang.

“Dibungkusanya tidak tertera massa kadaluarsanya,” terangnya. Di bagian lain, Kapolsek Susut, AKP Ida Bagus Karyawan mengamankan beberapa sampel makanan.

“Nantinya sampel yang telah diamankan berupa sosis, botol berisi saus dan bekas muntahan akan dibawa ke Labfor Denpasar guna mengetahui penyebab belasan siswa mengalami keracunan,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, pihaknya telah memintai keterangan pengelola kantin dan para guru. “Kasus ini masih tahap penyelidikan, untuk penyebab keracunan tentu masih menunggu hasil laboratorium,” tukasnya. 

BANGLI – Proses belajar mengajar di SDN 2 Abuan, Kecamatan Susut Bangli, pada Senin (26/3) terganggu. Sebanyak  14 pelajar mengalami keracunan usai menyantap sosis basi di kantin sekolah mereka.

Mereka yang mengeluh mual, muntah dan pusing langsung dilarikan ke RS Umum Bangli pukul 09.30.

Pedagang di kantin, Ni Ketut Nusa mengaku jika setiap berjualan selalu menjajakan sosis atapun nugget.

“Ada pembinaan kantin, saya sudah ikuti saran itu. Seperti bungkus makanya harus pakai daun sudah saya lakukan, dan katanya jual sosis tidak masalah makanya saya tetap jual,” ujar Nusa.

Nusa juga sudah biasa menggoreng sosis tapi tidak pernah ada masalah. “Sosis digoreng di rumah, di bawa ke sekolah sudah dalam keadaan matang. Saus dibeli dalam bentuk kemasan plastik kemudian dimasukan kedalam botol,” jelasnya.

Disinggung terkait pengecekan massa kadaluarsa, Ketut Nusa mengaku sudah mengecek hanya saja dikemasan tersebut tidak tertera massa tenggang.

“Dibungkusanya tidak tertera massa kadaluarsanya,” terangnya. Di bagian lain, Kapolsek Susut, AKP Ida Bagus Karyawan mengamankan beberapa sampel makanan.

“Nantinya sampel yang telah diamankan berupa sosis, botol berisi saus dan bekas muntahan akan dibawa ke Labfor Denpasar guna mengetahui penyebab belasan siswa mengalami keracunan,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, pihaknya telah memintai keterangan pengelola kantin dan para guru. “Kasus ini masih tahap penyelidikan, untuk penyebab keracunan tentu masih menunggu hasil laboratorium,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/