31.7 C
Jakarta
18 Oktober 2024, 18:25 PM WIB

Tenteng Pisau dan Rusak Tembok Warga, Pemangku Pura Batur Sari Diciduk

GIANYAR – Menjadi pemangku sepertinya berat bagi I Nyoman Tjatra, 61. Betapa tidak, tanpa alasan jelas warga Lingkungan Batur Sari, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, ini mengamuk sambal membawa pisau.

Dikhawatirkan terjadi sesuatu, Satpol PP Gianyar langsung bergerak dan membawa yang bersangkutan ke RSJ Bangli kemarin.

Menurut petugas Satpol PP Gianyar I Wayan Nasta, Tjatra mengamuk sejak Minggu lalu (25/3). Tjatra keluar rumah mengomel dengan membawa sebilah pisau.

Puncaknya, Senin kemarin, Tjatra sempat merusak tembok rumah warga. “Warga khawatir lalu melapor ke Satpol PP Gianyar,” ujar Wayan Nastra kemarin.

Satu regu dari Satpol PP kemudian tiba di lingkungan Batur Sari untuk mencari Tjatra pada pukul 14.00.

Saat dicari petugas didampingi bendesa setempat, Tjatra sedang berada di rumahnya mengenakan pakaian pemangku.

“Waktu ketemu dia mengomel. Kami ditantang, katanya sekali pelikes (lipat, red) langsung digorok kami,” ujar Nasta menirukan pernyataan Tjatra.

Satpol PP sempat membujuk untuk ikut berobat, namun ditolak. Hingga akhirnya Tjatra berteriak lalu mengamuk.

“Akhirnya saya kunci tangannya, lalu borgol, kemudian ajak ke Bangli,” ujar Nasta yang merupakan guru Perisai Diri itu.

Tjatra ini merupakan pemangku di Batur Sari, dan punya riwayat pernah berobat ke RS Jiwa. “Dulu pernah dirawat sekali, tapi diantar keluarga. Sekarang yang kedua kalinya bertambah parah, sampai dipaksa petugas,” tukasnya.

GIANYAR – Menjadi pemangku sepertinya berat bagi I Nyoman Tjatra, 61. Betapa tidak, tanpa alasan jelas warga Lingkungan Batur Sari, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, ini mengamuk sambal membawa pisau.

Dikhawatirkan terjadi sesuatu, Satpol PP Gianyar langsung bergerak dan membawa yang bersangkutan ke RSJ Bangli kemarin.

Menurut petugas Satpol PP Gianyar I Wayan Nasta, Tjatra mengamuk sejak Minggu lalu (25/3). Tjatra keluar rumah mengomel dengan membawa sebilah pisau.

Puncaknya, Senin kemarin, Tjatra sempat merusak tembok rumah warga. “Warga khawatir lalu melapor ke Satpol PP Gianyar,” ujar Wayan Nastra kemarin.

Satu regu dari Satpol PP kemudian tiba di lingkungan Batur Sari untuk mencari Tjatra pada pukul 14.00.

Saat dicari petugas didampingi bendesa setempat, Tjatra sedang berada di rumahnya mengenakan pakaian pemangku.

“Waktu ketemu dia mengomel. Kami ditantang, katanya sekali pelikes (lipat, red) langsung digorok kami,” ujar Nasta menirukan pernyataan Tjatra.

Satpol PP sempat membujuk untuk ikut berobat, namun ditolak. Hingga akhirnya Tjatra berteriak lalu mengamuk.

“Akhirnya saya kunci tangannya, lalu borgol, kemudian ajak ke Bangli,” ujar Nasta yang merupakan guru Perisai Diri itu.

Tjatra ini merupakan pemangku di Batur Sari, dan punya riwayat pernah berobat ke RS Jiwa. “Dulu pernah dirawat sekali, tapi diantar keluarga. Sekarang yang kedua kalinya bertambah parah, sampai dipaksa petugas,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/