SEMARAPURA – Hingga saat ini masih saja ada warga yang mengaku-ngaku miskin demi mendapatkan bantuan.
Seperti yang terjadi di Desa Tegak, Kecamatan Klungkung. Dari 148 KK Desa Tegak yang masuk sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sebagian besar kondisi ekonominya berkecukupan.
Bahkan, beberapa bulan lalu ada KPM yang mampu membeli kendaraan roda empat alias mobil.
Menurut Perbekel Desa Tegak I Ketut Sujana didampingi Sekretaris Desa Tegak Ketut Arsa, dari total 1.289 KK yang ada di Desa Tegak, tercatat ada sebanyak 148 KPM.
Mereka setiap bulan mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan sejumlah KK juga mendapat bantuan lain dari pemerintah pusat.
“Bantuan-bantuan dari pemerintah pasti mereka dapat. Tahun lalu juga ada yang dapat bedah rumah dari desa,” katanya.
Hanya saja dari 148 KPM tersebut sebagian besar ekonominya tergolong berkecukupan. Sehingga kondisi itu pun telah menimbulkan konflik di tengah masyarakat Desa Tegak.
Sementara KPM tersebut, menurutnya, sangat bangga mendapat bantuan itu. “Ada yang punya sepeda motor lebih dari satu.
Bahkan, ada yang beberapa bulan lalu telah membeli mobil. Padahal tahun 2018 lalu kami beri bantuan bedah rumah setelah bapak bupati melihat kondisi rumah warga tersebut,” ujarnya.
Pihaknya pun mengaku pusing menghadapi kondisi tersebut. Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, akan menggelar musyawarah desa dalam waktu dekat ini.
Dia berharap para kadus bisa memberikan data yang akurat sehingga benar-benar keluarga kurang mampu yang terdaftar sebagai KPM.
Terkait keberadaan KPM yang kini mampu membeli mobil, pihaknya telah berencana untuk mencoret warga tersebut dari daftar keluarga kurang mampu.
“Kalau memang lima KK yang memang keluarga kurang mampu, ya lima. Kami berharap data itu juga benar-benar ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.
Sehingga tidak ada lagi konflik di masyarakat kami karena penyaluran bantuan yang tidak tepat,” terangnya.