31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 10:39 AM WIB

Puluhan Keluarga Buleleng Kesulitan Air Bersih

RadarBali.com – Sedikitnya 40 kepala keluarga di Banjar Dinas Sembung, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, mengalami krisis air bersih.

Kondisi itu sudah terjadi sejak lima bulan lalu. Kini krisis air bersih makin parah karena bak penyimpanan air semakin kering.

Warga pun hanya bisa menanti pasokan air dari PDAM Buleleng dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Kekeringan terjadi gara-gara pompa pada salah satu reservoar (bak penampungan air) di Banjar Dinas Sembung, rusak.

Akibatnya pompa tak bisa melempar air ke reservoar di wilayah Sembung atas. Padahal ada puluhan kepala keluarga yang memanfaatkan air dari reservoar Sembung Atas.

Salah seorang warga, Nyoman Nadi mengaku krisis air bersih sudah berlangsung sejak lima bulan lalu. Awalnya warga tak terlalu risau karena mereka masih memiliki bak penampungan air.

Bak itu dimanfaatkan untuk menampung air hujan sebanyak mungkin. Kini sudah hampir dua bulan hujan tidak turun di wilayah itu. Dampaknya bak penampungan air milik warga sudah kering.

Warga pun kelimpungan mencari suplai air bersih. “Bak air sudah kering. Sekarang dari desa juga susah air. Katanya pompanya rusak. Warga ini inginnya biar air bisa lancar lagi,” kata Nadi saat ditemui siang kemarin.

Kini Nadi bisa bernafas lega, karena air sudah mulai disuplai oleh BPBD Buleleng dan PDAM Buleleng. Dulunya, ia dibuat bingung mencari air bersih karena harganya terlalu mahal.

Untuk satu tangki air bersih dengan kapasitas 4.000 liter harus dibeli seharga Rp 250ribu. Alternatif yang dianggap lebih murah, membeli air seharga Rp 2.000 untuk tiga blek (kaleng biscuit khong guan).

Perbekel Tembok, Dewa Komang Yudi Astara mengatakan, kekeringan di wilayah Sembung Atas, dipicu rusaknya pompa air di reservoar milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.

Yudi mengaku sudah berkali-kali menghubungi BWS dengan harapan perbaikan pompa bisa cepat selesai.

Hanya saja perbaikan masih menanti pembelian spare part yang dianggap sulit dicari dan langka. Jika spare part tak bisa ditemukan, Yudi berharap BWS bisa membeli mesin pompa baru.

“Karena air ini kan vital sekali. Harapan kami sih BWS membeli pompa baru, ditaruh dulu di sini. Pompa lama silahkan diperbaiki, kalau sudah selesai tinggal ganti lagi. Atau hibahkan saja bak dan pompanya pada kami, biar desa bisa anggarkan perbaikan. Masyarakat kan inginnya air tersedia, karena ini kebutuhan dasar,” kata Yudi.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur mengatakan, suplai air akan dilakukan secara kontinu. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDAM Buleleng untuk menyuplai air secara bergantian, sehingga kebutuhan harian warga mencukupi.

Subur memperkirakan di Kecamatan Tejakula ada delapan titik yang berpotensi mengalami krisis air bersih.

“Kami sudah petakan. Untuk sementara potensi kekeringan yang cukup besar ada di Desa Tembok, dan kami sudah suplai air kontinu. Gantian dengan PDAM. Hari ini kami yang menyuplai, besoknya PDAM. Begitu terus, sampai kebutuhan air benar-benar di Tembok aman,” tandas Subur. 

RadarBali.com – Sedikitnya 40 kepala keluarga di Banjar Dinas Sembung, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, mengalami krisis air bersih.

Kondisi itu sudah terjadi sejak lima bulan lalu. Kini krisis air bersih makin parah karena bak penyimpanan air semakin kering.

Warga pun hanya bisa menanti pasokan air dari PDAM Buleleng dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Kekeringan terjadi gara-gara pompa pada salah satu reservoar (bak penampungan air) di Banjar Dinas Sembung, rusak.

Akibatnya pompa tak bisa melempar air ke reservoar di wilayah Sembung atas. Padahal ada puluhan kepala keluarga yang memanfaatkan air dari reservoar Sembung Atas.

Salah seorang warga, Nyoman Nadi mengaku krisis air bersih sudah berlangsung sejak lima bulan lalu. Awalnya warga tak terlalu risau karena mereka masih memiliki bak penampungan air.

Bak itu dimanfaatkan untuk menampung air hujan sebanyak mungkin. Kini sudah hampir dua bulan hujan tidak turun di wilayah itu. Dampaknya bak penampungan air milik warga sudah kering.

Warga pun kelimpungan mencari suplai air bersih. “Bak air sudah kering. Sekarang dari desa juga susah air. Katanya pompanya rusak. Warga ini inginnya biar air bisa lancar lagi,” kata Nadi saat ditemui siang kemarin.

Kini Nadi bisa bernafas lega, karena air sudah mulai disuplai oleh BPBD Buleleng dan PDAM Buleleng. Dulunya, ia dibuat bingung mencari air bersih karena harganya terlalu mahal.

Untuk satu tangki air bersih dengan kapasitas 4.000 liter harus dibeli seharga Rp 250ribu. Alternatif yang dianggap lebih murah, membeli air seharga Rp 2.000 untuk tiga blek (kaleng biscuit khong guan).

Perbekel Tembok, Dewa Komang Yudi Astara mengatakan, kekeringan di wilayah Sembung Atas, dipicu rusaknya pompa air di reservoar milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.

Yudi mengaku sudah berkali-kali menghubungi BWS dengan harapan perbaikan pompa bisa cepat selesai.

Hanya saja perbaikan masih menanti pembelian spare part yang dianggap sulit dicari dan langka. Jika spare part tak bisa ditemukan, Yudi berharap BWS bisa membeli mesin pompa baru.

“Karena air ini kan vital sekali. Harapan kami sih BWS membeli pompa baru, ditaruh dulu di sini. Pompa lama silahkan diperbaiki, kalau sudah selesai tinggal ganti lagi. Atau hibahkan saja bak dan pompanya pada kami, biar desa bisa anggarkan perbaikan. Masyarakat kan inginnya air tersedia, karena ini kebutuhan dasar,” kata Yudi.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur mengatakan, suplai air akan dilakukan secara kontinu. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDAM Buleleng untuk menyuplai air secara bergantian, sehingga kebutuhan harian warga mencukupi.

Subur memperkirakan di Kecamatan Tejakula ada delapan titik yang berpotensi mengalami krisis air bersih.

“Kami sudah petakan. Untuk sementara potensi kekeringan yang cukup besar ada di Desa Tembok, dan kami sudah suplai air kontinu. Gantian dengan PDAM. Hari ini kami yang menyuplai, besoknya PDAM. Begitu terus, sampai kebutuhan air benar-benar di Tembok aman,” tandas Subur. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/