SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta agar warga Buleleng membatasi mobilitas mereka selama beberapa bulan kedepan.
Termasuk bagi umat muslim, diminta agar tidak mudik pada hari raya Idul Fitri yang akan jatuh pada pertengahan Mei mendatang.
Upaya ini diharapkan memulihkan kondisi Buleleng, yang kini tengah terjebak di zona merah sebaran covid-19.
Bupati Agus mengatakan, saat ini pemerintah sedang berusaha mengoptimalkan program vaksinasi. Upaya ini diharapkan baru akan terlihat hasilnya dalam kurun waktu 6 bulan kedepan.
Apabila warga belum membatasi mobilitas, dikhawatirkan akan terjadi transmisi kasus. Entah itu antar kabupaten atau antar provinsi.
“Biar tidak mubazir program vaksinasi ini. Biar cepat selesai pandemi ini. Sambil menunggu proses vaksinasi, kami harap dalam waktu 6 bulan kedepan masyarakat membatasi mobilitas dulu,” kata Bupati Agus saat ditemui di Lovina kemarin.
Menurut Bupati Agus, pemerintahan di Bali saat ini berupaya agar program vaksinasi covid-19 tuntas pada bulan September mendatang.
Sehingga negara-negara tetangga kembali membuka perbatasan mereka untuk warga yang ingin berkunjung ke Bali.
Dampaknya perekonomian Bali yang selama ini ditopang oleh sektor pariwisata, dapat bergerak kembali.
“Selama ini negara lain kan selalu bertanya. Kalau perbatasan dibuka, kemudian ke Bali, warga mereka dapat jaminan keamanan nggak dari covid.
Ini bukan masalah SARA, tapi masalah penyakit. Makanya paling bagus saat ini batasi dulu bepergian ke luar daerah,” ujarnya.
Saat ini pemerintah juga akan memprioritaskan vaksin bagi pekerja migran. Mereka diharapkan sudah mengantongi vaksinasi lengkap, saat hendak melaut.
Pemerintah sengaja memberikan prioritas, karena mereka akan menjadi motor penggerak devisa dan perekonomian di Bali pasca-pandemi.
“Kalau vaksinasi sudah selesai, harapannya kan perbatasan dibuka lagi. Pasar kita di Australia itu besar sekali lho.
Apalagi di negara lain juga sudang menjalankan program vaksinasi ini. Kalau ini tuntas, saya optimistis perekonomian kita akan makin bergerak,” tukas Agus.
Sekadar diketahui saat ini Buleleng berada pada zona merah sebaran covid-19. Satgas mencatat ada tambahan 24 kasus terkonfirmasi positif pada Sabtu (27/3).
Selain itu ada 16 orang lainnya yang sembuh. Saat ini kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan karantina, mencapai 209 orang.