26.6 C
Jakarta
21 November 2024, 4:51 AM WIB

Hujan Tiga Jam Picu Longsor, Senderan SMPN 5 Busungbiu Buleleng Jebol

BUSUNGBIU – Hujan akhirnya mengguyur wilayah Buleleng bagian selatan. Hujan yang turun sangat lebat juga memicu bencana tanah longsor.

Akibatnya sebuah ruang kelas di SMPN 5 Busungbiu, rusak akibat diterjang longsor. Siswa kini terpaksa diungsikan ke ruang lain, karena khawatir dengan longsor susulan.

Tanah longsor menerjang sekolah yang terletak di Desa Pucaksari itu sekitar pukul 15.00, Kamis (26/9) siang.

Saat itu hujan turun dengan sangat lebat. Beruntung siswa yang belajar di sekolah, sudah dipulangkan. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kepala SMPN 5 Busungbiu Made Armada mengatakan, musibah longsor itu berasal dari senderan mess penjaga sekolah. Kebetulan mess itu berada di atas ruang kelas VII.

Armada menceritakan, hujan sudah mengguyur sejak pukul 13.00 siang. Mulai pukul 13.30 siang hujan semakin lebat dan baru reda sekitar pukul 15.00 siang.

Saat hujan mulai reda, tiba-tiba longsor terjadi. Material longsor merusak areal selasar sekolah, dan sebagian masuk hingga ke dalam ruang kelas.

“Saya, beberapa guru, dan anak-anak OSIS masih di sekolah. Nah sekitar jam 3 sore itu, anak-anak OSIS datang ke ruang guru. Katanya ruang kelas VII kena longsor. Kami cek, ternyata memang cukup parah,” kata Armada.

Ia menduga longsor terjadi karena tanah tidak mampu menahan air hujan. “Di sini sudah berbulan-bulan tidak hujan. Baru kemarin (Kamis, Red) ini hujan. Sekali hujan langsung hujan lebat luar biasa seperti itu,” imbuhnya.

Karena ruang kelas tak bisa digunakan, siswa pun diarahkan belajar di ruang laboratorium untuk sementara waktu. Armada pun sebenarnya masih was-was akan terjadi longsor susulan.

Apabila longsor susulan benar-benar terjadi, ia khawatir ruang kelas lainnya akan rusak. Mengingat ada tiga ruang kelas yang berdekatan dengan lokasi longsor.

Camat Busungbiu Gede Putra Ariana yang dihubungi terpisah membenarkan peristiwa tersebut. “Kami sudah cek langsung. Memang sangat rawan terjadi longsor susulan.

Di bawah mes penjaga sekolah itu masih banyak ruang belajar. Kalau musim hujan, itu bisa saja ada longsor susulan,” katanya.

Terhadap peristiwa tersebut, Putra mengaku sudah menyampaikan hal tersebut pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng

serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Sehingga senderan yang jebol dapat segera diperbaiki.

BUSUNGBIU – Hujan akhirnya mengguyur wilayah Buleleng bagian selatan. Hujan yang turun sangat lebat juga memicu bencana tanah longsor.

Akibatnya sebuah ruang kelas di SMPN 5 Busungbiu, rusak akibat diterjang longsor. Siswa kini terpaksa diungsikan ke ruang lain, karena khawatir dengan longsor susulan.

Tanah longsor menerjang sekolah yang terletak di Desa Pucaksari itu sekitar pukul 15.00, Kamis (26/9) siang.

Saat itu hujan turun dengan sangat lebat. Beruntung siswa yang belajar di sekolah, sudah dipulangkan. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kepala SMPN 5 Busungbiu Made Armada mengatakan, musibah longsor itu berasal dari senderan mess penjaga sekolah. Kebetulan mess itu berada di atas ruang kelas VII.

Armada menceritakan, hujan sudah mengguyur sejak pukul 13.00 siang. Mulai pukul 13.30 siang hujan semakin lebat dan baru reda sekitar pukul 15.00 siang.

Saat hujan mulai reda, tiba-tiba longsor terjadi. Material longsor merusak areal selasar sekolah, dan sebagian masuk hingga ke dalam ruang kelas.

“Saya, beberapa guru, dan anak-anak OSIS masih di sekolah. Nah sekitar jam 3 sore itu, anak-anak OSIS datang ke ruang guru. Katanya ruang kelas VII kena longsor. Kami cek, ternyata memang cukup parah,” kata Armada.

Ia menduga longsor terjadi karena tanah tidak mampu menahan air hujan. “Di sini sudah berbulan-bulan tidak hujan. Baru kemarin (Kamis, Red) ini hujan. Sekali hujan langsung hujan lebat luar biasa seperti itu,” imbuhnya.

Karena ruang kelas tak bisa digunakan, siswa pun diarahkan belajar di ruang laboratorium untuk sementara waktu. Armada pun sebenarnya masih was-was akan terjadi longsor susulan.

Apabila longsor susulan benar-benar terjadi, ia khawatir ruang kelas lainnya akan rusak. Mengingat ada tiga ruang kelas yang berdekatan dengan lokasi longsor.

Camat Busungbiu Gede Putra Ariana yang dihubungi terpisah membenarkan peristiwa tersebut. “Kami sudah cek langsung. Memang sangat rawan terjadi longsor susulan.

Di bawah mes penjaga sekolah itu masih banyak ruang belajar. Kalau musim hujan, itu bisa saja ada longsor susulan,” katanya.

Terhadap peristiwa tersebut, Putra mengaku sudah menyampaikan hal tersebut pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng

serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Sehingga senderan yang jebol dapat segera diperbaiki.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/