RadarBali.com – Lesto Prabhancana, Narasumber Kebencanaan Dan Mitigasi Bencana Kementerian Pekerjaan Umum memastikan,
berdasar hasil penelitian foto dan video yang disampaikan warga Senin kemarin, air yang mengalir ke sejumlah sungai bisa disebut lahar dingin.
Lahar dingin berwarna hitam cokelat encer kayak semen itu merupakan material yang terlontarkan paling dekat dari kawah.
Terjadinya lahar dingin meski tidak turun hujan di bagian hulu atau puncak Gunung Agung kemarin juga diperkirakan karena mulai retaknya aquiver, tempat penampungan atau tangkapan air di sekeliling puncak gunung.
Dengan desakan magmatik bersuhu 3.000 derajat, maka terjadi penguapan aquaiver dan kenaikan suhu, sehingga mendorong material untuk turun menjadi banir lahar dingin.
Lesto mengibaratkan aquiver seperti keringat yang keluar saat badan panas. Yang jadi permasalahan, lanjut Lesto, belum semua aquiver retak dan jebol.
Jika semua aquiver jebol, maka banjir bandang besar bisa terjadi.
RadarBali.com – Lesto Prabhancana, Narasumber Kebencanaan Dan Mitigasi Bencana Kementerian Pekerjaan Umum memastikan,
berdasar hasil penelitian foto dan video yang disampaikan warga Senin kemarin, air yang mengalir ke sejumlah sungai bisa disebut lahar dingin.
Lahar dingin berwarna hitam cokelat encer kayak semen itu merupakan material yang terlontarkan paling dekat dari kawah.
Terjadinya lahar dingin meski tidak turun hujan di bagian hulu atau puncak Gunung Agung kemarin juga diperkirakan karena mulai retaknya aquiver, tempat penampungan atau tangkapan air di sekeliling puncak gunung.
Dengan desakan magmatik bersuhu 3.000 derajat, maka terjadi penguapan aquaiver dan kenaikan suhu, sehingga mendorong material untuk turun menjadi banir lahar dingin.
Lesto mengibaratkan aquiver seperti keringat yang keluar saat badan panas. Yang jadi permasalahan, lanjut Lesto, belum semua aquiver retak dan jebol.
Jika semua aquiver jebol, maka banjir bandang besar bisa terjadi.
